33253866
IQPlus, (29/11) - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebut integrasi data menjadi salah satu syarat utama penerapan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam kerja perusahaan asuransi.
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan bahwa pentingnya integrasi data dalam penerapan AI, menyusul teknologi tersebut membutuhkan data dalam jumlah besar dan terintegrasi untuk menciptakan algoritma-algoritma tertentu yang dapat membantu kerja perusahaan serta kemudahan masyarakat dalam bernasabah.
"Penerapan AI itu butuh data yang begitu banyaknya. Kan AI itu belajar dari data yang ada sekian banyaknya, kemudian diolah. Nah data di asuransi jiwa ini mungkin cukup banyak, tapi tidak pernah terkumpul dalam satu tempat," kata Budi, Rabu.
Lebih lanjut, Budi menuturkan bahwa terdapat 56 perusahaan asuransi jiwa dan enam perusahaan reasuransi di bawah naungan AAJI.
"Perusahaan asuransi A mungkin punya satu juta data, perusahaan asuransi B mungkin punya 500.000 data, perusahaan asuransi C mungkin punya dua juta data, tapi masing-masing semacam pulau-pulau (tidak terintegrasi)," ujar Budi. (end/ant)