16350931
IQPlus, (13/6) - Investor beralih ke aset safe haven pada hari Jumat setelah serangkaian serangan udara Israel terhadap Iran menandai eskalasi konflik besar di wilayah tersebut.
Skala serangan, yang menurut Israel menargetkan program nuklir Iran, mengejutkan pasar, mendorong kenaikan harga aset yang dianggap menawarkan perlindungan di saat terjadi volatilitas gastrointestinal.
"Berita tersebut telah menimbulkan kekhawatiran yang signifikan tentang eskalasi dan konflik regional yang lebih luas," kata ahli strategi Deutsche Bank dalam sebuah catatan pada Jumat pagi.
"Dampak serangan tersebut telah menyebar ke seluruh pasar global, dengan pergerakan risk-off yang kuat untuk beberapa kelas aset." Emas mencapai titik tertinggi hampir dua bulan setelah berita tersebut, meskipun memangkas beberapa kenaikan seiring berjalannya waktu. Harga spot logam tersebut naik 1,1% menjadi $3.420,24 pada pukul 7:42 pagi waktu London. Harga emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik 1,3% menjadi $3,446.
Harga obligasi pemerintah AS juga naik, mendorong imbal hasil turun. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 30 tahun, 10 tahun, dan 2 tahun semuanya turun sekitar 3 basis poin. Sementara itu, saham Eropa siap dibuka turun tajam, dengan saham berjangka AS juga turun.
Investor beralih ke aset safe haven selama masa ketidakpastian untuk melindungi uang mereka dari volatilitas dan menemukan stabilitas saat aset berisiko jatuh. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya telah meluncurkan "operasi militer tertarget" terhadap program rudal balistik dan nuklir Iran.
Iran mengatakan telah meluncurkan sekitar 100 pesawat nirawak yang menargetkan Israel sebagai balasan. "Operasi ini akan terus berlanjut selama beberapa hari yang diperlukan untuk menghilangkan ancaman ini," Netanyahu menambahkan.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan serangan terhadap Israel bersifat "sepihak" dan dilakukan tanpa dukungan AS. "Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di kawasan itu," kata Rubio dalam sebuah pernyataan.
Dalam mata uang, dolar AS, franc Swiss, dan yen Jepang yang semuanya dianggap sebagai aset safe haven naik.
Setelah beberapa bulan yang sulit menyusul ketidakpastian kebijakan yang dipicu oleh pemerintahan Trump, indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,36%.
Franc Swiss dan yen Jepang keduanya menguat terhadap dolar pada hari Jumat sebelumnya, tetapi tidak banyak berubah hingga pukul 06.50 waktu London. (end/cnbc)