26038211
IQPlus, (17/9) - PT Adaro Indonesia berkolaborasi dengan pemerintah dalam Pembangunan Persemaian Liang Anggang (PPLA) di Kelurahan Landasan Ulin, Kecamatan Lianganggang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), guna membantu upaya penanganan perubahan iklim di Indonesia.
"Kami sangat berharap semoga PPLA ini dapat berkontribusi pada penanganan lahan kritis di berbagai wilayah di Indonesia, serta turut membantu Indonesia dalam upaya penanganan perubahan iklim global," kata Presiden Direktur PT Adaro Indonesia Priyadi di Jakarta, Selasa.
Pembangunan PLA juga dilaksanakan sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo untuk membangun fasilitas persemaian dengan skala besar pada setiap provinsi, guna mendukung pemulihan ekosistem melalui rehabilitasi hutan dan lahan, termasuk reklamasi areal atau lahan bekas tambang.
Persemaian bibit seluas 14 hektare (ha) dengan kapasitas 10 juta batang pohon itu telah rampung dibangun PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Bibit dari PLA diharapkan dapat membantu kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di wilayah pengelolaan Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Barito baik yang dilakukan oleh Kementerian LHK melalui BPDAS Barito maupun yang dilakukan pemerintah daerah, salah satunya melalui Gerakan Revolusi Hijau yang dicanangkan Gubernur Kalimantan Selatan.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya telah mengunjungi lokasi PPLA pada Selasa (3/9), dan melakukan penanaman pohon sekaligus mengecek progres PPLA yang nantinya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
"Sebagai perusahaan pemegang Pinjam Pakai Kawasan Hutan (PPKH), kami berkomitmen mendukung penuh upaya pemerintah untuk mempercepat pemulihan lahan kritis di Indonesia melalui pembangunan persemaian berskala besar. Kami merasa bangga mendapatkan amanah untuk bersama-sama dengan KLHK dan Kementerian PUPR, merampungkan pembangunan persemaian Liang Anggang yang berkapasitas 10 juta batang pohon," ujar Priyadi. (end/ant)