08132988
IQPlus, (22/3) - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menargetkan perluasan peminjam aktif platform peminjaman dana online atau fintech lending di luar Pulau Jawa.
Pada jumpa pers, di Jakarta, Kamis (21/3) malam, Direktur Komunikasi Korporat AFPI Andrisyah Tauladan mengungkap hingga saat ini peminjam aktif terbanyak melalui platform fintech lending atau yang juga disebut peer to peer (p2p) lending masih didominasi pengguna di Pulau Jawa.
"Kami sangat ingin di luar Pulau Jawa itu lebih meningkat lagi inklusinya, karena itu juga merupakan amanat dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan), karena UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) itu sebenarnya banyak di luar Jawa," kata dia lagi.
Perluasan jangkauan fintech lending di luar Jawa sangat penting, mengingat tak sedikit UMKM di luar Jawa yang membutuhkan pinjaman dana untuk usahanya, kata Andrisyah pula.
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian per Agustus 2023, sektor UMKM memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 61 persen, atau senilai Rp9,6 triliun. Kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai sebesar 97 persen dari total tenaga kerja.
Menurut Andrisyah, infrastruktur luar Jawa yang belum sebaik dan berkembang seperti di Pulau Jawa menjadi salah satu faktor minimnya jumlah peminjam aktif platform fintech lending. Infrastruktur telekomunikasi menjadi salah satunya.
"Penyebabnya lebih pada infrastruktur, sinyal di luar Jawa yang kadang sulit, kemudian juga, fintech lending ini kan basisnya teknologi, tidak ada cabang (perusahaan), jadi kami memang harus lebih hati-hati (memberi pinjaman dana)," ujar Andrisyah. (end/ant)