58105726
IQPlus, (16/9) - Maskapai penerbangan AirAsia memproyeksikan pertumbuhan penumpang pesawat di Indonesia akan melebihi jumlah penumpang pada masa sebelum pandemi COVID-19 yaitu tahun 2019.
"Kita lihat ke depan, Indonesia mengembangkan pariwisata secara besar-besaran. Ini sangat potensial," kata CEO Capital A (induk usaha AirAsia) Tony Fernandes di Bandara Changi Singapura, Kamis.
Tony menyampaikan Indonesia AirAsia telah mengangkut 8 juta penumpang pada tahun 2019. Sedangkan pada 2020 melayani 2,1 juta penumpang dan menurun tahun 2021 dengan hanya 800 ribu penumpang.
Dia mengaku optimis perjalanan udara domestik dan internasional di Indonesia tahun 2022 akan terus bergairah seiring dengan pulihnya aktivitas masyarakat untuk berwisata, bisnis, dan lainnya.
Sementara itu Direktur Utama Indonesia AirAsia Veranita Yosephine Sinaga mengatakan animo masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan saat ini sangat tinggi sehingga prediksi bahwa pertumbuhan penumpang akan melebihi masa sebelum pandemi sangat memungkinkan.
"Mungkin karena efek pandemi banyak orang diminta untuk tetap di rumah jadi kurang traveling. Sekarang kita lihat growth-nya sangat besar," kata Veranita.
Ia mengatakan pada masa sebelum pandemi Indonesia AirAsia menerbangkan sekitar 26 pesawat. Sementara hingga akhir tahun 2022 ini pihaknya memproyeksikan akan mengoperasikan hingga 30 pesawat untuk melayani penumpang di Indonesia.
Rencana ini, kata dia, akan dilakukan paling lambat pada kuartal I tahun 2023. Tidak hanya itu Indonesia AirAsia juga optimis pertumbuhan kargo dan logistik terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi.
"Indonesia ini negara kepulauan, jadi permintaan kargo, bahkan dari e-commerce terus meningkat," katanya. (end/ant)