17536280
IQPlus, (24/6) - Perekonomian Indonesia secara fundamental kuat dan tumbuh melampaui ekspektasi pasar, kata menteri senior perekonomian Indonesia pada hari Senin, setelah rupiah jatuh ke posisi terendah dalam empat tahun terhadap dolar pada minggu lalu.
Investor telah menjual rupiah karena perubahan prospek kebijakan moneter AS dan kekhawatiran investor terhadap sikap fiskal pemerintah yang akan datang.
"Kami masih tumbuh di atas ekspektasi pasar," kata Menteri Airlangga Hartarto pada konferensi pers bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan penasihat ekonomi Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Pasar khawatir mengenai dampak kebijakan-kebijakan yang diusung oleh Subianto terhadap anggaran, dan kekhawatiran tersebut diperkuat oleh laporan bahwa rasio utang terhadap PDB akan meningkat menjadi 50 persen dari di bawah 40 persen yang saat ini berada di bawah pemerintahan baru.
Tim Prabowo membantah laporan tersebut, dan mengatakan bahwa ia akan mematuhi aturan fiskal Indonesia.
Airlangga mengatakan biaya program Prabowo untuk memberikan makanan gratis kepada anak-anak sekolah diperkirakan mencapai 71 triliun rupiah pada anggaran tahun depan.
Pekan lalu, Sri Mulyani mengatakan pemerintahan Presiden Joko Widodo akan mengadakan diskusi dengan pemerintahan baru mengenai menjaga rasio utang publik terhadap PDB pada tingkat yang bijaksana.
Pada tinjauan kebijakan minggu lalu, bank sentral mempertahankan suku bunga acuan tetap stabil dan mengatakan akan menyempurnakan instrumen lain untuk menstabilkan rupiah, dengan mengatakan bahwa mereka melihat mata uang tersebut berada dalam tren penguatan. (end/AFP)