30551801
IQPlus, (2/11) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan industri kelapa sawit di Indonesia telah berhasil memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan, dan ketahanan energi, penciptaan lapangan kerja produktif dan kesempatan kerja serta penyediaan barang-barang konsumsi.
"Selain itu, industri kelapa sawit juga berkontribusi dalam menurunkan tingkat kemiskinan di kalangan petani pedesaan termasuk petani kecil," kata Hartato saat menyampaikan sambutan pada Indonesia Palm Oil Conference and 2024 Price Outlook (IPOC) ke-19 di Bali, Kamis.
Ia menyampaikan bahwa krisis pangan yang disebabkan oleh iklim ekstrim dan perlambatan ekonomi yang sedang berlangsung saat ini juga menimbulkan dampak yang signifikan terhadap industri kelapa sawit, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari ekonomi global.
Oleh karena itu, kata Hartarto, strategi dalam menanggapi krisis pangan yang disebabkan oleh iklim ekstrim dan perlambatan ekonomi yang berdampak pada industri sawit perlu untuk dibahas dan dikembangkan dalam IPOC.
Menurut dia, kontribusi industri kelapa sawit terhadap pembangunan sosial-ekonomi nasional juga selaras dengan target Indonesia dalam bidang lingkungan di tahun 2030. Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui Perjanjian Paris.
"Forestry and Other Land Use (FOLU) dan energi merupakan penyumbang kontributor terbesar emisi GRK di Indonesia, dengan sektor FOLU berkontribusi 55 persen dan sektor energi 33 persen dari total kontribusi. Kita perlu memperkuat kemitraan dan kolaborasi untuk mencapai target pengurangan emisi global pada tahun 2030," katanya. (end)