32549743
IQPlus, (21/11) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara pelaku usaha Indonesia dan Brasil dalam Indonesia-Brazil Business Forum, di Copacabana Palace, Rio de Janeiro. Kerja sama senilai USD2,8 miliar ini dilakukan oleh pelaku usaha di berbagai bidang dari kedua negara, antara lain dari sektor keuangan, teknologi digital, pertambangan, energi, peternakan, hingga industri dirgantara.
Presiden RI Prabowo Subianto hadir langsung pada agenda tersebut untuk menyampaikan program-program prioritas Pemerintah dan mendorong sinergi ekonomi antara kedua negara. Presiden Prabowo menyampaikan, kedua negara memiliki kesamaan dalam hal populasi, kekayaan sumber daya yang melimpah, hingga kultur penuh semangat. Presiden juga ingin agar Indonesia menyusul pengembangan sektor industri, sebagaimana yang terlebih dahulu dilakukan Brasil.
Presiden Prabowo mendorong peningkatan kerja sama antar kedua negara, khususnya di sektor energi, pangan, pengembangan industri, dan kemaritiman. Untuk sektor energi yang didorong adalah kerja sama energi baru terbarukan, khususnya yang berbasis nabati seperti biofuel dan etanol. Pada sektor pangan yaitu ingin ditingkatkan konsumsi protein masyarakat Indonesia, salah satunya melalui Program Makan Bergizi Gratis.
Dalam siaran pers Kemenko Perekonomian (21/11) disebutkan Indonesia yang termasuk dalam tiga besar negara yang mempunyai cadangan perikanan dunia, masih memiliki kekurangan sekitar 40 ribu kapal penangkap ikan berkapasitas besar. Oleh karena itu, Presiden Prabowo juga mendorong kerja sama industri dirgantara melalui PT Dirgantara Indonesia dan Embraer Brasil.
Brasil merupakan salah satu mitra strategis ekonomi Indonesia. Pada 2023, total nilai perdagangan kedua negara mencapai USD6 miliar. Beberapa komoditas yang menjadi unggulan kedua negara adalah minyak nabati, karet, produk pertanian, dan daging.
Turut hadir dalam forum bisnis ini yakni antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Luar Negeri Sugiono, Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Duta Besar RI untuk Brasil Y.M. Edi Yusup, dan Ketua KADIN Anindya Novyan Bakrie. (end)