13553382
IQPlus, (16/5) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan Indonesia berpotensi menarik devisa hingga 8 miliar dolar AS per tahun dari transaksi digital jamaah haji dan umrah melalui sistem pembayaran QRIS.
Airlangga menjelaskan kontribusi jamaah Indonesia ke Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah mencapai sekitar 8 miliar dolar AS per tahun. Potensi ekonomi itu bisa dimanfaatkan kembali ke dalam negeri jika transaksi dilakukan menggunakan sistem QRIS yang terhubung antara Bank Indonesia (BI) dan otoritas moneter Arab Saudi.
"Kalau kita siapkan akomodasinya di sana, maka untuk 8 billion (dolar AS) ini sebagian bisa kita tarik pulang lagi ke Indonesia kalau misalnya kita menggunakan QRIS nya BI dengan Bank Central-nya Saudi sehingga jamaah umrah dan haji bayarnya pakai QRIS saja. Jadi, uangnya balik lagi ke Indonesia," ujar Airlangga dalam Sarasehan Ekonom Islam Indonesia sebagaimana keterangan di Jakarta, Jumat.
Airlangga menilai langkah tersebut merupakan bagian dari strategi penguatan ekonomi syariah nasional, khususnya dalam pengembangan industri halal dan integrasi sistem keuangan digital lintas negara.
Sebab, sektor halal merupakan pilar utama pembangunan ekonomi nasional yang terus didorong secara inklusif.
Menurut dia, regulasi produk halal di Indonesia termasuk paling komprehensif di dunia, dengan kewajiban sertifikasi halal yang diatur dalam undang-undang. (end/ant)