AKTIVITAS MANUFAKTUR ZONA EURO KEMBALI KONTRAKSI PADA NOVEMBER

  • Info Pasar & Berita
  • 01 Des 2025

33458031

IQPlus, (1/12) - Aktivitas manufaktur zona euro kembali mengalami kontraksi pada bulan November karena melemahnya permintaan yang memaksa perusahaan-perusahaan untuk memangkas jumlah karyawan dengan laju tercepat dalam tujuh bulan, menurut sebuah survei swasta.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Zona Euro HCOB, yang disusun oleh S&P Global, turun menjadi 49,6 pada bulan November dari 50,0 pada bulan Oktober, menandai level terendah dalam lima bulan dan sedikit di bawah perkiraan awal sebesar 49,7.

Angka di atas 50,0 menunjukkan pertumbuhan aktivitas, sementara angka di bawah level tersebut menunjukkan kontraksi.

Pesanan baru menurun setelah stagnan di bulan Oktober. Pesanan ekspor turun selama lima bulan berturut-turut, menyoroti tantangan yang terus berlanjut di pasar internasional.

Menanggapi melemahnya permintaan, produsen memangkas jumlah pekerja dengan laju tercepat sejak April, sementara stok barang jadi terkuras dengan margin terbesar sejak Juli 2021.

"Gambaran zona euro saat ini memprihatinkan, karena sektor manufaktur tidak mampu keluar dari stagnasi dan bahkan cenderung berkontraksi," kata Cyrus de la Rubia, kepala ekonom di Hamburg Commercial Bank.

"Dilihat dari jumlah negara yang industrinya kembali tumbuh, prospek zona euro terlihat cukup baik... Namun, jika ukuran ekonomi kedua negara ini diperhitungkan, situasinya terlihat sangat berbeda, karena industri di dua negara dengan ekonomi terbesar justru terjerumus lebih dalam ke dalam resesi pada bulan November."

Di Jerman dan Prancis, angka PMI turun ke level terendah sembilan bulan, masing-masing di 48,2 dan 47,8. Sementara itu, enam negara lain yang dipantau melaporkan pertumbuhan, dengan Irlandia memimpin dengan 52,8, diikuti oleh Yunani dengan 52,7.

Output manufaktur terus tumbuh, tetapi dengan laju yang jauh lebih lambat, dengan indeks output turun menjadi 50,4 dari 51,0 pada bulan Oktober angka terlemahnya dalam sembilan bulan.

Biaya input naik pada tingkat tertajam sejak Maret setelah periode harga yang relatif stabil selama sebulan. Namun, perusahaan-perusahaan mampu menyerap sebagian besar tekanan tersebut dengan harga output yang sedikit turun. (end/Reuters)

Kembali ke Blog