33540190
IQPlus, (2/12) - Anggota Komisi VI DPR RI Christiany Eugenia Tetty Paruntu mendukung arah transformasi direksi baru Garuda Indonesia setelah pengangkatan direksi melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Juni 2025.
Tetty dalam keterangan diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa penataan ulang ini menjadi langkah awal penting untuk memperkuat governance serta mengarahkan Garuda menuju fase pemulihan jangka menengah.
Menurutnya, beban kerja direksi baru sangat berat karena Garuda masih mencatatkan tekanan kinerja keuangan yang signifikan.
Pada semester I tahun 2025, ungkap dia, perusahaan membukukan rugi bersih sebesar Rp2,33 triliun yang dipengaruhi kenaikan biaya avtur dan penurunan pendapatan 4,47 persen secara tahunan menjadi 1,54 miliar dolar AS.
"Situasi ini menuntut kepemimpinan yang kuat, berani mengambil keputusan, dan mampu melakukan perubahan struktural. Direksi baru harus memastikan efisiensi dan memperbaiki fondasi operasional perusahaan," katanya.
Tetty juga menyoroti laporan Garuda yang menyebut bahwa hingga November 2025, hanya 58 unit pesawat yang dalam kondisi serviceable dari 78 pesawat yang dioperasikan. Sementara itu, Citilink menargetkan 36 pesawat serviceable dalam tahap reaktivasi.
Ia menekankan bahwa capaian ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan rute strategis dan pemulihan jaringan internasional.
"Pemulihan armada harus diprioritaskan karena kapasitas operasional adalah fondasi utama pemulihan pendapatan. Ketersediaan pesawat menentukan kepercayaan publik dan keberlanjutan rute," ucapnya. (end/ant)