ANTAM RAIH LABA Rp2,32 TRILIUN DI TRIWULAN PERTAMA TAHUN 2025

  • Info Pasar & Berita
  • 02 Mei 2025

12126744

IQPlus, (2/5) - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM, mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan positif sepanjang Triwulan Pertama Tahun 2025 (Januari-Maret 2025, 1Q25). Semakin mengokohkan kehandalan operasional perusahaan di 1Q25, ANTAM berhasil mencatatkan pertumbuhan profitabilitas dengan capaian laba periode berjalan pada 1Q25 mencapai sebesar Rp2,32 triliun, melonjak signifikan 1.003% dari capaian laba periode berjalan pada 1Q24 sebesar Rp210,59 miliar.

Selaras dengan pertumbuhan laba periode berjalan, ANTAM mencatatkan pertumbuhan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) yang meningkat 518%, dengan capaian EBITDA 1Q25 sebesar Rp3,26 triliun, dibandingkan EBITDA 1Q24 sebesar Rp527,61 miliar.

Dalam siaran pers (30/4) Direktur Utama ANTAM Nicolas D. Kanter menyampaikan, capaian positif ini merupakan hasil dari respons cepat perusahaan terhadap tantangan pasar serta penguatan efisiensi operasional secara berkelanjutan.

"Kami terus mengedepankan strategi pemasaran yang inovatif, pengendalian biaya yang cermat, serta menjaga struktur biaya (cash cost) agar tetap kompetitif," ujar Nico.

Pertumbuhan profitabilitas ANTAM pada 1Q25 juga tercermin pada capaian laba kotor sebesar Rp3,64 triliun, meningkat 1.350% dari laba kotor 1Q24 sebesar Rp250,75 miliar. Sementara itu, capaian laba usaha Perusahaan pada 1Q25 juga berbalik positif menjadi Rp2,69 triliun, meningkat signifikan 648% dari rugi usaha 1Q24 sebesar Rp491,19 miliar. Perusahaan juga membukukan capaian nilai laba bersih per saham dasar ANTAM pada 1Q25 tercatat sebesar Rp88,69 per saham dasar, naik 794% dari laba bersih per saham dasar 1Q24 sebesar Rp9,92 per saham dasar.

Pada posisi keuangan Perusahaan, ANTAM membukukan kenaikan aset sebesar 17% dari Rp41,21 triliun di 1Q24 menjadi Rp48,30 triliun di 1Q25. Selain itu, nilai ekuitas ANTAM juga meningkat menjadi Rp34,62 triliun, tumbuh 10% dari nilai ekuitas pada 1Q24 sebesar Rp31,43 triliun. Dengan struktur keuangan yang solid, ANTAM tidak hanya siap menangkap peluang pasar, tetapi juga memiliki fondasi kuat untuk menghadapi berbagai tantangan bisnis di tahun 2025.

Fundamental Operasional yang Kuat Dukung Performa Produksi dan Penjualan yang Semakin Menguat

Dalam menjalankan kegiatan operasional, ANTAM terus menjalankan prinsip operation excellence berbasis good mining practice guna memastikan operasional yang optimal.

.Dengan menjaga kesinambungan produksi dan penjualan, ANTAM mampu mencatatkan kinerja operasional yang solid di awal 2025,. ujar Nico.

Penjualan bersih ANTAM pada 1Q25 sebesar Rp26,15 triliun, meningkat 203% dibandingkan penjualan bersih 1Q24 sebesar Rp8,62 triliun. Penjualan domestik 1Q25 berkontribusi sebesar Rp24,83 triliun atau setara 95% dari total penjualan bersih ANTAM periode 1Q25. Petumbuhan penjualan domestik, sejalan dengan strategi Perusahaan untuk memperkuat basis pelanggan di dalam negeri pada produk-produk emas, bijih nikel dan bijih bauksit.

Segmen emas menjadi penopang utama kinerja ANTAM, dengan capaian pertumbuhan penjualan yang signifikan di 1Q25 sebesar 182% dengan nilai Rp21,61 triliun jika dibandingkan dengan penjualan emas 1Q24 senilai Rp7,67 triliun. Produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan ANTAM dengan proporsi 83% terhadap total penjualan ANTAM pada 1Q25. Pertumbuhan penjualan emas pada 1Q25, didorong oleh faktor global dan strategi bisnis yang efektif. Kondisi geoekonomi dan geopolitik global meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven. Selain itu, ANTAM berhasil mengoptimalkan peluang pasar melalui strategi pemasaran yang lebih agresif, memperluas kanal distribusi, serta memperkenalkan lini bisnis emas fisik digital.

ANTAM resmi meluncurkan aplikasi mobile .ANTAM Logam Mulia., sebuah platform digital yang memungkinkan transaksi emas fisik melalui smarthphone pelanggan logam mulia ANTAM secara lebih aman dan praktis pada tanggal 18 Maret 2025. Aplikasi ini menghadirkan fitur BRANKAS (Berencana Aman Kelola Emas), yang sebelumnya hanya tersedia dalam versi berbasis web. Kini, pelanggan dapat dengan mudah melakukan transaksi beli-jual emas, menyimpan, dan mengakses seluruh layanan BRANKAS langsung dari perangkat mobile, tanpa perlu mengunjungi Butik Emas Logam Mulia. Seluruh transaksi yang dilakukan melalui aplikasi ini juga didukung oleh sistem keamanan yang terjamin dan dilindungi oleh asuransi. Lini baru ini membuka akses yang lebih luas bagi konsumen untuk berinvestasi emas dengan cara yang lebih mudah dan aman, yang turut berkontribusi terhadap peningkatan volume penjualan emas pada 1Q25.

Pada periode 1Q25, ANTAM berhasil memenuhi peningkatan permintaan dalam negeri sehingga berhasil mencatatkan volume penjualan produk emas ANTAM pada 1Q25 mencapai 13.739 kg (441.719 troy oz.), meningkat 93% dari capaian penjualan emas pada 1Q24 sebesar 7.112 kg (228.656 troy oz.). Sementara produksi emas dari tambang Perusahaan tercatat mencapai 230 kg (7.395 troy oz.), tumbuh 39% dari produksi emas 1Q24 sebesar 166 kg (5.337 troy oz.).

Adapun untuk segmen nikel (produk feronikel dan bijih nikel), mencatatkan kontribusi pada 1Q25 sebesar 14% terhadap total penjualan Perusahaan dengan nilai mencapai Rp3,77 triliun. Penjualan segmen nikel meningkat signifikan 581% dibandingkan capaian pada 1Q24 sebesar Rp552,49 miliar.

Pada 1Q25, ANTAM berhasil mengoptimalkan capaian produksi feronikel ANTAM sebesar 4.498 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan capaian volume penjualan produk feronikel pada 1Q25 mencapai 4.839 TNi. Sementara itu, pada bijih nikel, ANTAM mencatatkan kinerja produksi dan penjualan triwulanan tertinggi sepanjang sejarah pada 1Q25.

Produksi bijih nikel tercatat mencapai sebesar 4,63 juta wet metric ton (wmt), meningkat signifikan 221% dari capaian produksi bijih nikel 1Q24 sebesar 1,44 juta wmt. Penjualan mencapai sebesar 3,83 juta wmt, meningkat signifikan 281% dibandingkan capaian penjualan bijih nikel pada 1Q24 sebesar 1 juta wmt. Komoditas bijih nikel diperuntukan untuk kebutuhan bahan baku produksi feronikel Perusahaan di Kolaka dan penjualan domestik ke pihak ketiga.

Sementara untuk Segmen Bauksit dan Alumina, pada 1Q25 memiliki proporsi 3% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan mencapai Rp708,75 miliar atau meningkat 102% dari capaian 1Q24 sebesar Rp351,26 miliar.

Pada 1Q25, ANTAM mencatatkan volume produksi bauksit yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina (.CGA.) serta pabrik Smelter Grade Alumina (SGA) sebesar 653.781 wmt, meningkat signifikan 328% dibandingkan capaian produksi bauksit pada 1Q24 sebesar 152.717 wmt. Sementara itu, penjualan bauksit pada 1Q25 tercatat sebesar 544.750 wmt.

Melalui entitas anak, PT Indonesia Chemical Alumina, ANTAM memproduksi alumina pada 1Q25 sebanyak 44.051 ton alumina, meningkat 78% dibandingkan produksi alumina 1Q24 sebesar 24.753 TNi. Sementara, volume penjualan alumina pada 1Q25 mencapai 44.048 ton alumina, tumbuh 4% dari capaian penjualan alumina pada 1Q24 sebesar 42.323 ton alumina.

Pengembangan Bisnis yang Berkelanjutan dan Hilirisasi

Untuk memperkuat bisnis emas, ANTAM telah menandatangani akta perjanjian jual beli lahan dengan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur pada Februari 2025. Penandatanganan ini menjadi langkah awal menuju tahap perencanaan proyek pengembangan fasilitas pengolahan logam mulia di JIIPE, dengan rencana pembangunan pabrik manufaktur yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperkuat daya saing ANTAM.

Pada segmen nikel, Proyek Kerjasama Pengembangan Ekosistem EV Battery di Indonesia, telah berhasil mencapai beberapa tonggak penting di awal tahun 2025 ini untuk mendukung kelancaran persiapan konstruksi sesuai jadwal.

Sementara pada komoditas bauksit, ANTAM berkomitmen untuk mensukseskan hilirisasi melalui Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah. Fokus utama saat ini adalah mematangkan kesiapan operasi untuk memastikan produksi dan pengiriman awal alumina ke Kuala Tanjung berjalan lancar, sekaligus mendukung commissioning hingga operasi komersial proyek yang dikelola bersama INALUM melalui PT Borneo Alumina Indonesia.

Melalui berbagai inisiatif strategis tersebut, ANTAM menunjukkan komitmennya dalam mendukung agenda hilirisasi mineral nasional, menciptakan nilai tambah berkelanjutan, serta memperkuat kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. (end)




Kembali ke Blog