19630695
IQPlus, (16/7) - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi dan Batu bara Indonesia (Aspebindo) Fathul Nugroho meminta Bea Keluar untuk komoditas tambang diterapkan secara bertahap dan memperhatikan daya saing industri.
"Kami memahami kebutuhan negara dalam memperluas basis penerimaan. Namun, penting juga agar implementasinya dilakukan secara bertahap dan memperhatikan struktur biaya yang dihadapi pelaku usaha," ujar Fathul di Jakarta, Selasa.
Saat ini, lanjut dia, sektor pertambangan nasional sedang menghadapi tekanan turunnya permintaan dan harga komoditas di pasar internasional.
Indonesia merupakan salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia. Oleh karena itu, setiap kebijakan fiskal, seperti Bea Keluar, berpotensi mempengaruhi arus produksi, harga jual, hingga keputusan ekspor jangka pendek.
"Kebijakan ini perlu diselaraskan dengan kondisi pasar global dan dinamika permintaan. Hal ini direfleksikan dari penurunan permintaan batu bara dari China yang menurun 15 persen dan India yang menurun 7 persen. Kami berharap pemerintah dapat memberikan fleksibilitas melalui insentif bagi pertambangan di dalam negeri," ujar Fathul. (end/ant)