21225545
IQPlus, (31/7)- Pendapatan bersih konsolidasian Grup Astra Internasional Tbk (ASII) pada semester pertama tahun 2024 sebesar Rp160,0 triliun, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan semester pertama tahun 2023. Laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina, mencapai Rp16,7 triliun, 4% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menurut keterangan perseroan yang diperoleh Rabu, jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar tersebut, maka laba bersih Grup menurun 9% menjadi Rp15,9 triliun. Pelemahan kinerja ini terutama merefleksikan penurunan kinerja dari bisnis alat berat dan pertambangan Grup.
Nilai aset bersih per saham pada 30 Juni 2024 stabil sebesar Rp4.923.
Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp8,1 triliun pada 30 Juni 2024, dibandingkan Rp29 miliar pada akhir tahun 2023, terutama karena arus kas operasional yang positif di berbagai bisnis Grup. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup mencapai Rp58,1 triliun pada 30 Juni 2024, dibandingkan Rp52,2 triliun pada akhir tahun 2023.
Laba bersih divisi otomotif Grup menurun 3% menjadi Rp5,5 triliun, mencerminkan volume penjualan yang lebih rendah di pasar otomotif yang melemah.
Laba bersih divisi jasa keuangan Grup meningkat 8% menjadi Rp4,1 triliun pada semester pertama tahun 2024 dibandingkan dengan semester pertama 2023, yang disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dengan portofolio pembiayaan yang meningkat.
Laba bersih divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi Grup menurun 15% menjadi Rp5,8 triliun, terutama disebabkan penurunan kontribusi dari bisnis pertambangan dan alat berat, seiring dengan penurunan harga batu bara.
Laba bersih divisi agribisnis Grup meningkat 36% menjadi Rp399 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan harga minyak kelapa sawit (.CPO.) serta peningkatan volume penjualan CPO dan produk turunannya.
Divisi infrastruktur dan logistik Grup melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 24% menjadi Rp620 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan kinerja bisnis logistik dan jalan tol.
Divisi teknologi informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 24% menjadi Rp63 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan marjin usaha.
Divisi properti Grup melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 38% menjadi Rp94 miliar, terutama disebabkan kenaikan tingkat hunian di Menara Astra dan pendapatan yang lebih tinggi dari Asya Residences, yang mengimbangi serah terima unit residensial yang lebih rendah di Arumaya Residences. (end)