30426618
IQPlus, (1/11) - Menteri Investasi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam Jakarta Investment Award 2023 pada Selasa, menjelaskan bahwa kebijakan Indonesia di masa depan berfokus pada hilirisasi, misalnya pembangunan industri hilir, guna menciptakan nilai tambah bagi produk-produk domestik.
"Karena kalau tidak hilirisasi, kita ini tidak akan bisa menciptakan nilai tambah. Ekspor kita masih tetap menjadi bahan baku. Tenaga kerja kita masih tetap UMR," ujar Bahlil.
Menurutnya, industri-industri hilir dengan pendekatan energi hijau dan ekonomi hijau berfungsi sebagai instrumen dalam penciptaan tenaga kerja berkualitas dan pemerataan pertumbuhan ekonomi.
Dia menyebut nikel sebagai contoh, di mana nilai ekspor nikel di tahun 2017 dan 2018 hanya 3,3 miliar dolar AS. Namun, ujarnya, setelah ekspor barang itu dihentikan, nilainya di tahun 2023 meningkat.
"Kita menyetop ekspor nikel sekarang ekspor kita di tahun 2023 sudah lebih dari 30 miliar US dolar. Sudah 450 triliun, dulu hanya sekitaran 50 triliun," ujarnya. (end/ant)