06140568

IQPlus, (3/3) - Baidu, operator mesin pencari terkemuka di Tiongkok, berencana untuk menawarkan sekitar 10 miliar yuan obligasi di luar negeri, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut, menambah serangkaian pembiayaan utang baru-baru ini oleh perusahaan teknologi negara tersebut.

Kesepakatan tersebut akan terdiri dari surat utang lima tahun dengan imbal hasil 2,6 hingga 2,8 persen, dan sekuritas 10 tahun pada 2,8 hingga 3,0 persen, menurut sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. Harganya mungkin akan ditetapkan pada hari Rabu (5 Maret). Jumlahnya telah meningkat dari diskusi sebelumnya dengan total setidaknya empat miliar yuan.

Ini akan menjadi penawaran obligasi pertama Baidu sejak 2021, dan akan terjadi sebelum harus membayar kembali sekuritas senilai US$600 juta yang jatuh tempo pada 7 April, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Perusahaan teknologi Tiongkok lainnya juga aktif dalam pasar pembiayaan utang baru-baru ini. Alibaba Group Holding, pelopor Internet Tiongkok yang didirikan oleh Jack Ma, menetapkan harga sekitar US$5 miliar dalam obligasi dolar dan yuan pada bulan November. Itu adalah penawaran obligasi publik pertamanya dalam hampir empat tahun setelah juga menjual US$5 miliar dalam sekuritas konvertibel dalam penawaran tertutup pada bulan Mei.

Pendanaan ini datang pada saat para pemain industri utama di kedua sisi Pasifik telah meluncurkan model kecerdasan buatan dengan cepat, dari OpenAI hingga Alibaba. Rangkaian pengenalan ini menggarisbawahi kecepatan pengembangan yang sangat cepat sejak DeepSeek mengejutkan Silicon Valley dengan model yang paling cocok dengan OpenAI dan Meta Platforms. (end/Bloomberg)