18440695

IQPlus, (3/7) - Perekonomian Thailand diperkirakan tumbuh 2,4 persen tahun ini, turun dari proyeksi pertumbuhan 2,8 persen pada bulan April, sebagian besar disebabkan oleh ekspor dan investasi publik yang lebih lemah dari perkiraan pada awal tahun, kata Bank Dunia pada Rabu .

Pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini akan didorong oleh belanja konsumen yang berkelanjutan, pemulihan industri pariwisata yang terukur, dan pemulihan ekspor, kata Bank Dunia.

Pertumbuhan tahun lalu sebesar 1,9 persen tertinggal dibandingkan negara-negara lain di kawasan. Pada tahun 2024, kedatangan wisatawan diperkirakan akan melonjak menjadi 36,1 juta, jauh di atas 28,2 juta kedatangan pada tahun 2023 dan mendekati puncak sebelum pandemi, kata Bank Dunia.

Total kedatangan wisatawan diproyeksikan mencapai 41,1 juta orang pada tahun depan, melampaui tingkat sebelum pandemi, karena pengunjung asal Tiongkok kembali dalam jumlah yang lebih besar, katanya.

Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan sebesar 2,8 persen pada tahun 2025, didukung oleh permintaan yang lebih kuat di dalam dan luar negeri, serta peningkatan belanja pemerintah, kata Bank Dunia. Prospek pertumbuhan tahun 2025 berkurang dari perkiraan 3 persen pada bulan April.

Bandingkan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi Bank Sentral Thailand sebesar 2,6 persen tahun ini dan 3 persen tahun depan.

Pemerintah berencana meluncurkan skema bantuan sebesar 500 miliar baht (S$18,4 miliar), yang merupakan platform utama Partai Pheu Thai yang berkuasa pada pemilu 2023, pada kuartal keempat untuk mendukung perekonomian. Skema tersebut, yang oleh beberapa ahli disebut tidak bertanggung jawab secara fiskal karena kekhawatiran mengenai pendanaannya dan dampaknya terhadap utang publik, telah ditunda dua kali pada tahun ini. (end/Reuters)