21241030
IQPlus, (1/8) - Sebagai bagian dari perannya dalam mendorong inklusi keuangan dan penguatan ekonomi rakyat, Bank Mandiri kembali melanjutkan inisiatif Mandiri Sahabatku lewat program Workshop Bapak Asuh di Malang, Jawa Timur.
Program ini merupakan salah satu wujud komitmen berkelanjutan bank berlogo pita emas tersebut dalam mendukung pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan tersebut diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang terdiri atas alumni dan keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari berbagai negara penempatan seperti Jepang, Hong Kong, Saudi Arabia, Brunei, Dubai, Taiwan, Malaysia, Korea Selatan, Singapura, Jordania, hingga Maladewa.
Sebelumnya, program serupa juga telah dilaksanakan di Indramayu pada Juni 2025. Sejak diperkenalkan pada 2011, program Mandiri Sahabatku telah menjangkau lebih dari 20.000 PMI di berbagai wilayah Indonesia maupun luar negeri.
Mengangkat tema "Menjadi Pengusaha di Negeri Sendiri", kegiatan ini bertujuan untuk mendorong alumni PMI agar mampu membangun usaha yang mandiri dan berkelanjutan di kampung halaman.
Peserta diberikan pelatihan keterampilan, pendampingan bisnis, serta akses informasi dan pembiayaan guna mempersiapkan mereka sebagai pelaku usaha yang tangguh.
Inisiatif ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam hal pembangunan masyarakat produktif, pengurangan kesenjangan sosial, dan penguatan ekonomi berbasis kerakyatan.
Program ini juga mendukung tema HUT ke-80 Republik Indonesia, yaitu .Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera Indonesia Maju..
Senior Vice President Government Project Bank Mandiri, Hendrianto Setiawan, menjelaskan bahwa program Bapak Asuh merupakan bagian dari strategi utama Mandiri Sahabatku yang menitikberatkan pada proses mentoring dan pendampingan secara menyeluruh.
"Pemberdayaan purna PMI adalah langkah strategis yang sejalan dengan visi Bank Mandiri sebagai agen pembangunan nasional. Melalui program Bapak Asuh, kami ingin memastikan bahwa para alumni PMI mendapatkan wawasan tentang kewirausahaan dan literasi keuangan, sehingga para peserta workshop dapat memiliki pondasi yang kuat dalam berwirausaha,. ujar Hendrianto dalam keterangan resmi pada Kamis (31/7). (end)