03733328
IQPlus, (7/2) - Bank sentral Filipina memperkuat sikap hawkish meskipun inflasi tahunan lebih lambat di Januari. Hal itu karena para pembuat kebijakan tetap khawatir bahwa dampak El Nino dapat mengangkat pertumbuhan harga konsumen di atas targetnya pada kuartal kedua.
Mengutip Channel News Asia, Rabu, 7 Februari 2024, indeks harga konsumen naik 2,8 persen pada Januari, setidaknya sejak Oktober 2020, menurut Otoritas Statistik Filipina, dari kenaikan 3,9 persen pada Desember.
Angka tersebut berada di bawah perkiraan 3,1 persen dalam jajak pendapat Reuters, dan merupakan bulan kedua berturut-turut bahwa laju kenaikan harga berada dalam kisaran target bank sentral sebesar 2-4 persen.
Inflasi inti, yang tidak mencakup biaya pangan dan energi yang mudah berubah-ubah, melambat menjadi 3,8 persen pada Januari dari 4,4 persen pada bulan sebelumnya.
"Keseimbangan risiko terhadap prospek inflasi masih cenderung ke arah positif," kata Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), mengutip risiko-risiko positif yang berpotensi berasal dari kenaikan harga pangan akibat El Nino.
Bank sentral, yang dijadwalkan bertemu pada 15 Februari untuk meninjau suku bunga, mengatakan pihaknya memandang perlu untuk menjaga pengaturan kebijakan moneter cukup ketat sampai tren penurunan inflasi yang berkelanjutan menjadi jelas. (end/ba)