12852077

IQPlus, (9/5) - Dampak kebijakan tarif Amerika Serikat terhadap Thailand akan berlangsung lama, dengan tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi atas dampak potensial, kata kepala bank sentralnya pada hari Jumat (8 Mei).

Dampaknya akan lebih jelas pada paruh kedua tahun ini, Gubernur Bank Thailand Sethaput Suthiwartnarueput mengatakan dalam jumpa pers.

Thailand adalah salah satu negara Asia Tenggara yang paling terpukul oleh langkah-langkah perdagangan Presiden AS Donald Trump, dan menghadapi tarif 36 persen jika pengurangan tidak dapat dinegosiasikan sebelum moratorium global berakhir pada bulan Juli.

Amerika Serikat merupakan pasar ekspor terbesar Thailand tahun lalu, yang menyumbang 18,3 persen dari total pengiriman, atau US$54,96 miliar. Washington telah menetapkan defisitnya dengan Thailand sebesar US$45,6 miliar.

Sektor manufaktur akan terpukul paling keras, tetapi dampaknya tidak akan separah selama pandemi, kata Sethaput, seraya menambahkan ada juga kekhawatiran atas membanjirnya impor ke Thailand dari perdagangan yang dialihkan. (end/Reuters)