10550064
IQPlus, (16/4) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy mendorong ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) memiliki sistem pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.
Pernyataan ini disampaikan saat dirinya melakukan pertemuan dengan Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk Vietnam Julien Guerrier dan Duta Besar Belgia untuk Vietnam Karl Van den Bossche di Hanoi, Vietnam.
"Ini saatnya ASEAN memiliki sistem pengelolaan perikanan yang berkelanjutan dan berbasis data, sebagaimana telah diterapkan Uni Eropa. Apabila ini berhasil di tingkat bilateral, kita bisa duplikasi di tingkat ASEAN untuk kesejahteraan bersama," katanya sebagaimana dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Pada kesempatan tersebut, Bappenas mendiskusikan pembentukan kerja sama triangular antara Indonesia, Vietnam, dan UE dalam pengelolaan perikanan berkelanjutan dan pemberantasan praktik penangkapan ikan ilegal.
Inisiatif ini disampaikan Julien Guerrier dan Karl Van den Bossche kepada Kepala Bappenas
Kolaborasi triangular dibangun berdasarkan keunggulan komparatif. Dalam hal ini, Indonesia memiliki potensi besar yang belum dimanfaatkan secara optimal, sementara Vietnam menghadapi tantangan overfishing. Adapun UE sebagai mitra teknologi dan tata kelola dinilai dapat menjadi wasit yang kredibel.
"Ini adalah kerja sama yang saling melengkapi dan menguntungkan semua pihak," ucap Rachmat. (end/ant)