31726123
IQPlus, (14/11) - Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Amich Alhumami mengatakan bahwa kolaborasi di antara para peneliti, baik dari pemerintah, perguruan tinggi, maupun lembaga independen, dapat memperkuat penyusunan dokumen perencanaan pembangunan nasional.
"Riset untuk kebijakan itu mengandaikan tersedia pilihan-pilihan kebijakan yang betul-betul harus bagus dan berkualitas. Untuk mengujinya, tidak bisa oleh temuan kami sendiri (pemerintah). Misalnya, kami bertanya pada tim peneliti SMERU, betulkah begitu. Dan kalau terverifikasi, itu berarti kita mendapatkan penguatan," kata Amich dalam gelar wicara peluncuran program Koneksi yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Amich menegaskan bahwa dokumen perencanaan, seperti Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), harus disusun dengan kredibilitas tinggi. Oleh sebab itu, riset akademis memiliki peranan penting untuk memberikan landasan yang kokoh terhadap perencanaan pembangunan.
Dia juga mengatakan, peninjauan dan pengujian terhadap riset untuk perencanaan kebijakan tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja. Dengan adanya timbal balik yang diberikan lembaga penelitian independen dan perguruan tinggi, maka hal tersebut dapat memperkaya perspektif.
"Demikian itulah yang terjadi serta sangat bermanfaat dan bermakna kalau ada kerja-kerja kolaborasi. Penguatan kelembagaan serta juga saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Dan yang terpenting juga berbagi data dan informasi, saling mengoreksi," kata Amich. (end/ant)