20953949
IQPlus, (29/7) - UBS telah melakukan inisiasi pada Barito Pacific (BRPT) dengan rating Netral dan target harga Rp 2180 per saham. Perusahaan ini merupakan nama terbesar dalam sektor energi terbarukan di Indonesia berdasarkan kapasitas, yakni sekitar 965MW pada tahun 2024.
BRPT diperkirakan akan mencapai kapasitas sekitar 2GW pada 2030, dengan CAGR sebesar 11% untuk periode 2024-2030. Hal ini didorong oleh proyek-proyek panas bumi dan angin baru yang secara strategis diposisikan untuk mengambil keuntungan dari fokus Indonesia yang semakin besar terhadap energi terbarukan.
Dalam skenario dasar UBS, BRPT diperkirakan akan mencapai kapasitas sekitar 2GW pada 2030, terutama berasal dari proyek greenfield baru seperti Hamiding (Maluku Utara) dan South Sekincau (Sumatera).
Unit usaha petrokimia Barito yang tercatat di bursa, Chandra Asri, merupakan perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi sekitar 4,2 juta ton per tahun. Namun, profitabilitasnya tertekan dalam dua hingga tiga tahun terakhir akibat ekspansi kapasitas yang agresif di Tiongkok.
UBS memperkirakan akan terjadi perbaikan bertahap dalam keseimbangan pasokan dan permintaan global industri ini dalam jangka menengah, yang didorong oleh melambatnya penambahan kapasitas di Tiongkok, pemulihan permintaan global, dan faktor penggerak tambahan dari risiko geopolitik.
Volume penjualan diperkirakan akan tumbuh dengan CAGR 4% pada periode 2024-2027, dan laba bersih bisnis petrokimia akan kembali positif mulai 2026.
Potensi kenaikan lebih lanjut dapat berasal dari sinergi dan kontribusi dari proyek Aster dan proyek chlor-alkali yang akan datang bersama Danantara.
UBS memproyeksikan CAGR EBITDA/laba bersih masing-masing sebesar 19%/45% pada periode 2024-2027, yang sebagian besar mencerminkan pertumbuhan positif dari sektor RE dan pemulihan bisnis petrokimia.
Target harga Rp 2180 per saham yang diperoleh UBS menggunakan pendekatan sum-of-the-parts (SOTP) berdasarkan beberapa pendorong utama, termasuk EV/EBITDA sebesar 12x untuk bisnis RE-nya dan DCF untuk menilai bisnis petrokimia saat ini. Dengan demikian, UBS menilai bahwa BRPT memiliki prospek pertumbuhan yang kuat dan potensi eksposur terhadap tarif premium. (end)