23931959
IQPlus, (28/8) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa pihaknya tengah memantau pergerakan PT Hassana Boga Sejahtera Tbk. (NAYZ), PT Surya Fajar Capital Tbk. (SFAN) dan PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) karena adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Yulianto Aji Sadono Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI dalam keterangan tertulisnya Rabu (27/8) menuturkan bahwa Pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 5 dan 6 Agustus serta tanggal 25 Agustus 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) perihal perihal laporan kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka saham NAYZ dan perihal laporan bulanan registrasi pemegang efek saham SRAJ dan SFAN.
Sebagai informasi, sebelumnya Bursa telah mengumumkan suspensi s.d. Pengumuman Bursa Lebih Lanjut tanggal 15 Januari 2025 tanggal 10 Januari 2025 atas perdagangan saham NAYZ serta UMA pada tanggal 6 Januari 2025 atas perdagangan saham NAYZ.
Selanjutnya UMA pada tanggal 26 Mei 2025 dan tanggal 20 Februari 2025 serta tanggal 19 November 2024 atas perdagangan saham SFAN.
Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity pada ketiga saham tersebut maka perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini dan mengimbau para investor untuk memperhatikan jawaban atas permintaan konfirmasi bursa.
Selain itu, investor juga disarankan mencermati kinerja perusahaan dalam setiap keterbukaan informasi dan dihimbau untuk mengkaji kembali corporate action perusahaan tercatat apabila belum mendapat persetujuan RUPS.
"BEI juga menyarankan investor untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan investasi,"pungkasnya. (end)