31060497
IQPlus, (6/11) - Bank Indonesia (BI) mengatakan, dinamika Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) memberikan tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
"Sementara kita melihat monitoring hari ini perkembangan pemilu di Amerika Serikat yang perhitungan sementaranya adalah Trump itu unggul. Dan prediksi-prediksi dari pasar dan kami juga akan melihat kemungkinan-kemungkinan akan menyebabkan mata uang dolar itu akan kuat," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu.
Perry mengatakan, dinamika Pilpres AS menyebabkan penguatan dolar AS, yang berdampak pada seluruh negara termasuk emerging market seperti Indonesia. Dinamika itu memberikan tekanan tidak hanya ke nilai tukar tapi juga arus modal.
"Dinamika ini yang akan berdampak ke seluruh negara khususnya emerging market, termasuk Indonesia, yaitu satu tekanan-tekanan terhadap nilai tukar, kedua arus modal, dan ketiga adalah bagaimana ini berpengaruh kepada dinamika ketidakpastian di pasar keuangan. Ini yang kemudian kita harus respons secara hati-hati," ujarnya. (end)