32460177
IQPlus, (20/11) - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19-20 November 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.
Dalam siaran pers BI Rabu (20/11) disebutkan Keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5 kurang lebih 1% pada 2024 dan 2025, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Ketahanan sistem keuangan terjaga baik, termasuk pada industri perbankan
Likuiditas perbankan tetap memadai, tecermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) pada Oktober 2024 yang tinggi sebesar 25,58%.
Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada September 2024 tercatat sebesar 26,78%, tergolong kuat dalam menyerap risiko dan mendukung pertumbuhan kredit. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) perbankan pada September 2024 terjaga rendah, sebesar 2,21% (bruto) dan 0,78% (neto).
Ketahanan permodalan dan likuiditas perbankan juga didukung oleh pencapaian profitabilitas bank, serta ditopang oleh kemampuan membayar dan profitabilitas korporasi yang terjaga, sebagaimana hasil stress test perbankan terkini.
Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan bersama KSSK dalam memitigasi berbagai risiko yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan.
Transmisi kebijakan moneter berjalan baik
Suku bunga pasar uang (IndONIA) terus bergerak di sekitar BI-Rate, yaitu 6,20% pada 19 November 2024.
Suku bunga SRBI untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan tanggal 15 November 2024 tercatat masing-masing pada level 6,79%, 6,85%, dan 7,07%, tetap menarik untuk mendukung aliran masuk modal asing. Imbal hasil SBN tenor 2 tahun dan 10 tahun, per 19 November 2024, meningkat masing-masing menjadi 6,44% dan 6,86% sejalan kenaikan yield UST.
Sementara itu, likuiditas perbankan memadai sejalan dengan implementasi bauran kebijakan Bank Indonesia, termasuk Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM). Likuiditas yang memadai serta efisiensi perbankan dalam pembentukan harga yang makin baik, antara lain didorong oleh transparansi SBDK, berdampak positif pada suku bunga perbankan yang tetap terjaga.
Suku bunga deposito 1 bulan dan suku bunga kredit pada Oktober 2024 tercatat masing-masing sebesar 4,73% dan 9,17%, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan level bulan sebelumnya. (end)