27740426
IQPlus, (4/10) - The Guardian melaporkan Gubernur Bank of England (BOE) Andrew Bailey menyarankan data inflasi yang lebih positif dapat mengarahkan bank sentral ke pendekatan yang lebih agresif terhadap pemotongan suku bunga. Pernyataan itu membuat sterling turun 1,17% menjadi $1,3109 pada pukul 10:05 pagi di London, mencapai level intraday terendah sejak 12 September.
Mengutip CNBC International, Jumat, 4 Oktober 2024, Bailey mengatakan kepada surat kabar Guardian dalam sebuah wawancara yang diterbitkan bahwa BOE dapat menjadi 'sedikit lebih aktif' dalam pendekatannya terhadap pemotongan suku bunga jika perkembangan inflasi terus membaik.
Ia mengaku gembira karena tekanan biaya hidup tidak sekeras yang diperkirakan sebelumnya, menurut Guardian. Sementara itu, pound sterling turun 1,15% terhadap euro pada Kamis waktu setempat, diperdagangkan pada level terendah sejak 20 September.
Itu terjadi meskipun beberapa analis menaikkan prospek mereka untuk laju pemotongan suku bunga bank sentral Eropa tahun ini, setelah angka inflasi zona euro dan Jerman sama-sama berada di bawah 2% minggu ini.
Bank of America Global Research dan Moody's Analytics termasuk di antara tim yang mengatakan bahwa mereka sekarang memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin dari ECB pada pertemuan Oktober mendatang, bersama dengan pemangkasan lanjutan pada pertemuan berikutnya dan terakhir tahun ini pada Desember.
BOA Global Research mengatakan bahwa sekarang mereka memperkirakan suku bunga simpanan ECB sebesar 2% pada Juni 2025, seperempat lebih awal dari perkiraan sebelumnya.
"Pound sterling berkinerja sangat buruk setelah nada dovish yang mengejutkan oleh Gubernur Bank of England Andrew Bailey dalam wawancara surat kabar semalam," kata Francesco Pesole, ahli strategi valas di ING.
"Koreksi pound dapat meluas hingga ke angka 1,3 dalam waktu dekat karena penetapan harga ulang yang mungkin sudah lama ditunggu-tunggu memenuhi suku bunga swap dolar AS yang lebih tinggi," pungkasnya. (end/ba)