20234786
IQPlus, (22/7) - Sebagai negara kepulauan terbesar dengan dua pertiga wilayah berupa lautan, Indonesia sangat bergantung pada pelabuhan sebagai tulang punggung konektivitas dan perdagangan nasional.
Untuk mendukung visi Indonesia sebagai poros maritim dunia, PT Brantas Abipraya (Persero) dipercaya membangun Akses Pelabuhan Tanjung Priok Timur atau New Priok Eastern Access (NPEA) Seksi 1.
Proyek ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat infrastruktur logistik nasional.
"Pembangunan ini merupakan kontribusi Brantas Abipraya dalam menjawab permasalahan kemacetan yang terjadi pada akses pelabuhan, sehingga nantinya dapat memperlancar arus logistik. Langkah strategis ini memberikan alternatif jalur logistik yang selama ini hanya mengandalkan satu akses saja,. ujar Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
Ditambahkan Dian, proyek pembangunan akses ini akan menghubungkan Terminal Kalibaru di Pelabuhan Tanjung Priok dengan Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) sepanjang 2,78 kilometer, dimulai dari KM 108 JTCC hingga area Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Utara.
Dalam pembangunannya, Brantas Abipraya berkolaborasi dengan Hutama Karya dengan porsi 45% pengerjaan dengan ruang lingkup pekerjaan sepanjang 2,7 kilometer yaitu 4 Ramp di area IC NPEA, 4 Ramp di Simpang Marunda.
Kedua pihak juga melakukan konstruksi jalan utama berupa konstruksi jalan layang yang terdiri dari Jembatan Balance Cantilever, Jembatan Gelagar Beton dan Jembatan Gelagar Baja, serta Jembatan Pile Slab.
Dalam pembangunannya, dua BUMN Karya ini akan memanfaatkan beberapa digital construction dan teknologi terdepan untuk memastikan pembangunan konstruksi yang unggul, tuntas dan cepat, dalam pengerjaannya. (end)