117124F4
IQPlus, (7/10) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengantongi berbagai kerja sama penelitian dengan sejumlah universitas dan lembaga riset di Jepang.
"Alhamdulillah, dari pertemuan yang singkat itu menghasilkan kesepakatan positif. Hal ini penting dilakukan untuk kerja sama konkret bidang riset dan penelitian Indonesia Jepang ke depannya," kata Kepala BRIN Tri Handoko di Tokyo, Jepang, Jumat.
Sejumlah kerja sama tersebut, di antaranya dengan Tsukuba University, Chiba University, Advanced Industrial Science and Technology (AIST) dan New Energi and Industrial Technology Development (NEDO).
Dengan NEDO, BRIN membuka pola kerja sama yang melibatkan mitra lainnya, seperti universitas dan industri di Jepang dalam bidang penelitian dan pengembangan (R&D).
NEDO merupakan organisasi manajemen publik terbesar di Jepang yang bertugas mempromosikan penelitian dan pengembangan serta penyebaran teknologi industri, energi dan lingkungan.
Dalam pertemuan dengan Executive Vice President Chiba University Makato Watanabe tercapai kesepakatan kerja sama riset bidang remote sensing.
Ke depannya juga ada program kunjungan profesor ahli dari Chiba University ke BRIN di Jakarta.
Sementara itu, saat bertemu dengan Senior Vice President AIST Murayama Norimitsu, BRIN dan AIST menyepakati kerja sama riset dan inovasi khususnya upaya percepatan penguatan dan peningkatan kapabilitas SDM periset.
AIST juga telah menjalin kerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
AIST merupakan lembaga penelitian Jepang yang dikelola untuk mengintegrasikan pengetahuan ilmiah dan teknologi sosial-ekonomi.
Dengan Tsukuba University, BRIN menyepakati kerja sama melalui program BRIN-Tsukuba Core Program. Selain dengan Tsukuba University, program ini juga terbuka bagi universitas lain yang ingin terlibat.
Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi yang turut serta dalam kunjungan tersebut memastikan dukungan penuh KBRI Tokyo dalam upaya BRIN menjalin kerja sama dengan lembaga penelitian dan riset Jepang. (end/ant)