BURSA WALL STREET DITUTUP MELEMAH DI AWAL PEKAN

  • Info Pasar & Berita
  • 06 Agt 2024

21826230

IQPlus, (6/8) - Bursa saham Wall Street mengalami penurunan tajam pada hari Senin, memperpanjang kemunduran yang disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi dan dampak dari gejolak terkini di pasar keuangan luar negeri.

Ketiga indeks utama menghabiskan sepanjang hari dalam zona merah, dengan Dow Jones Industrial Average kehilangan 2,6 persen, atau lebih dari 1.000 poin, dan berakhir pada 38.703,27.

Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 3,0 persen hingga berakhir pada 5.186,33, sementara Indeks Komposit Nasdaq yang berbasis teknologi turun 3,4 persen menjadi 16.200,08.

Penurunan tersebut menyusul hari-hari yang buruk pada Kamis dan Jumat lalu akibat data ketenagakerjaan AS yang buruk dan survei negatif dari produsen yang memicu kekhawatiran tentang resesi.

Memanfaatkan hal itu, beberapa pengamat pasar menyerukan agar Federal Reserve memangkas suku bunga - bahkan mungkin dalam pertemuan darurat - setelah bank sentral mempertahankan suku bunga tidak berubah minggu lalu.

Namun, pengamat pasar juga fokus pada efek berantai keputusan Jepang minggu lalu untuk menaikkan suku bunga, yang mendorong penguatan yen dan menghantam pasar saham Nikkei Jepang yang anjlok 12,4 persen.

"Ini adalah pergerakan yang tiba-tiba di pasar yang memiliki banyak tentakel," kata Art Hogan dari B. Riley Wealth mengenai pergeseran mata uang Jepang, yang diyakini telah menyebabkan likuidasi cepat di pasar lain.

Hogan yakin pergerakan mata uang Jepang merupakan faktor yang lebih besar dalam turbulensi dibandingkan ketakutan akan resesi.

Hasil survei perusahaan jasa oleh Institute for Supply Management menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan, sehingga meningkatkan imbal hasil obligasi Treasury AS.

Analis di High Frequency Economics menyebut laporan itu "hasil yang jauh lebih kuat dari yang diharapkan" yang membantu melawan kesuraman dari data ekonomi minggu lalu.

"Apakah hal ini akan membalikkan aksi jual ekuitas AS masih harus ditentukan, tentu saja," tambahnya.

Di antara perusahaan perorangan, induk Google, Alphabet, turun 4,6 persen setelah seorang hakim AS berpihak pada pejabat antimonopoli yang menuduh bahwa perusahaan tersebut mengoperasikan monopoli dengan mesin pencari dominannya.

Apple juga mengalami hari yang buruk, kehilangan 4,8 persen setelah berita bahwa Berkshire Hathaway milik Warren Buffett telah memangkas sahamnya di raksasa teknologi tersebut. (end/AFP)



Kembali ke Blog