CSRA CATAT PENINGKATAN PENDAPATAN SEBESAR 44,3% DI KUARTAL I 2025

  • Info Pasar & Berita
  • 30 Apr 2025

11935376

IQPlus, (30/4) - PT Cisadane Sawit Raya Tbk (Kode Saham Bloomberg: CSRA IJ) hari ini mengumumkan kinerja keuangan dan operasionalnya untuk kuartal pertama 2025 (1Q25). Perusahaan terus memperkuat posisinya di pasar dengan fokus pada keberlanjutan dan efisiensi operasional.

Dalam siaran pers CSRA (30/4) disebutkan CSRA mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 44,3%, mencapai Rp275,53 miliar, didorong oleh peningkatan harga serta pertumbuhan penjualan CPO, TBS dan Kernel. Kinerja ini tercapai berkat kondisi operasional yang menguntungkan dan kinerja yang solid.

Produksi minyak kelapa sawit mentah (CPO) perusahaan untuk 1Q25 tercatat 13.007 ton, meningkat sebesar 26,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini disebabkan oleh optimal nya kinerja kedua pabrik kelapa sawit Perseroan yang berkelanjutan.

Perusahaan berhasil menjaga neraca keuangan yang solid dan dapat ditingkatkan. Per tanggal 31 Maret 2025, posisi aset CSRA mencapai Rp2,34 triliun, lebih tinggi dari posisi 31 Desember 2024 yang mencapai Rp2,25 triliun. Sementara itu, total kewajiban perusahaan pada 3M25 mencapai Rp961,48 miliar dibandingkan dengan Rp952,72 miliar yang tercatat pada 31 Desember 2024.

Perusahaan menerapkan kemajuan teknologi dan inisiatif efisiensi yang mengarah pada penekanan beban usaha yang hanya Rp52,06 miliar, turun 1,4% dibandingkan 1Q24 sebesar Rp52,82 miliar ditengah peningkatan produksi dan pendapatan yang signifikan, memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan margin keuntungan dan melakukan reinvestasi dalam bisnis.

Akibatnya, laba operasi mencapai Rp68,49 miliar, melonjak tajam 122,2% dibandingkan tahun sebelumnya dan laba bersih sebesar Rp78,96 miliar atau meroket 255,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Rasio utang bersih / ekuitas pada 1Q25 berada pada 0.63x, relatif stabil dibandingkan dengan level 2024 sebesar 0.63x.

Industri kelapa sawit Indonesia menghadapi dinamika yang mempengaruhi produksinya pada kuartal pertama 2025. Namun demikian, berkat kerja keras dan kecakapan pengelolaan operasional, produksi selama kwartal ini mampu membukukan peningkatan. Harga minyak sawit selama kwartal pertama ini juga menunjukkan stabilitas dan cenderung bergerak menguat didukung oleh permintaan biodiesel domestik yang kuat dan kebijakan pemerintah yang baik.

Pada akhir Maret 2025, total aset mencapai Rp2,34 triliun, meningkat sebesar 3,9% dibandingkan dengan Rp2,25 triliun pada tanggal 31 Desember 2024. Aset tidak lancar meningkat sebesar 2,7% menjadi Rp1,84 triliun dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2024 sebesar Rp1,79 triliun, dengan peningkatan terbesar berasal dari piutang pihak berelasi. Sementara itu, aset lancar pada Maret 2025 meningkat sebesar 8,3% dibandingkan dengan FY24 sebagai hasil peningkatan penjualan. Peningkatan terbesar dalam aset lancar berasal dari peningkatan aset lancar yang likuid, yang meliputi persediaan serta aset biologis.

Sementara itu, total kewajiban sebesar Rp961,48 miliar, atau meningkat 0,9% dibandingkan dengan akhir tahun 2024 sebesar Rp952,72 miliar. Posisi ekuitas Perusahaan mencapai Rp1,38 triliun per 31 Maret 2025, meningkat sebesar 6,1% dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2024 sebesar Rp1,29 triliun.

Perusahaan akan terus menjaga keseimbangan posisi modal sebagai langkah strategis untuk mendukung stabilitas jangka panjang serta memperkuat pertumbuhan bisnis yang telah direncanakan. Di samping itu, perusahaan telah berhasil mempertahankan neraca keuangan yang solid dan memiliki potensi untuk terus ditingkatkan, sehingga memungkinkan CSRA untuk menjaga tingkat modal kerja yang optimal dalam mendanai operasional inti. Dengan demikian, perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan pendapatan dan laba secara berkelanjutan, seiring dengan upaya memperkuat pondasi keuangan yang mendukung tujuan jangka panjang.(end)

Kembali ke Blog