DATA EKONOMI AS DORONG KENAIKAN HARGA MINYAK

  • Info Pasar & Berita
  • 26 Jan 2024

02526130

IQPlus, (26/1) - Harga minyak naik sekitar 3 persen pada hari Kamis dan mencapai level tertinggi sejak bulan Desember setelah data ekonomi AS menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat dari perkiraan pada kuartal terakhir dan karena ketegangan di Laut Merah terus mengganggu perdagangan global.

Minyak mentah berjangka Brent naik US$2,39, atau 2,99 persen, menjadi US$82,43 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik US$2,27, atau 3,02 persen, menjadi US$77,36.

Ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan gangguan pelayaran di koridor Laut Merah masih menjadi fokus.

Maersk mengatakan ledakan memaksa dua kapal yang dioperasikan oleh anak perusahaannya di AS yang membawa pasokan militer AS mundur ketika mereka transit di Selat Bab al-Mandab di lepas pantai Yaman, ditemani oleh Angkatan Laut AS.

"Kami akhirnya melihat pasar energi menyadari kemungkinan besar bahwa gangguan rantai pasokan ini akan berlanjut selama berbulan-bulan," kata Joshua Mahony, kepala analis pasar di Scope Markets.

"Prospek solusi militer untuk memastikan perjalanan yang aman tampaknya tidak mungkin terjadi," tambahnya.

Pemimpin Houthi Yaman mengatakan pada hari Kamis bahwa kelompoknya akan terus menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel sampai bantuan mencapai rakyat Palestina di Gaza.

Serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kilang minyak di Rusia selatan semalam juga memicu kekhawatiran pasokan, kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.

Di AS, penurunan persediaan minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan pada minggu lalu, terutama karena cuaca dingin yang ekstrem, juga mendukung harga. Persediaan AS turun 9,2 juta barel pekan lalu, menurut Administrasi Informasi Energi.

Data pada hari Kamis menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal keempat, sebuah indikator permintaan positif, kata Yawger.

Harga minyak juga mendapat dukungan dari ekspektasi pemulihan ekonomi Tiongkok setelah bank sentral mengumumkan pengurangan besar cadangan bank pada hari Rabu.

Pasar telah menunggu stimulus ekonomi dari Tiongkok selama beberapa bulan terakhir, kata John Kilduff, partner di Again Capital. Pemotongan cadangan bank dapat meningkatkan permintaan minyak, tambahnya.

Namun, di tempat lain, prospek suku bunga tinggi yang berkelanjutan masih membayangi.(end/Reuters)


Kembali ke Blog