16330352
IQPlus, (13/6) - Dolar AS menguat bersama yen Jepang dan franc Swiss yang merupakan aset safe haven, dengan pasar mata uang tiba-tiba berbalik arah setelah berita Israel melancarkan serangan terhadap Iran.
Israel telah mulai melancarkan serangan terhadap Iran, dua pejabat AS mengatakan kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa tidak ada bantuan atau keterlibatan AS dalam operasi tersebut. Laporan lain menyatakan bahwa ledakan terdengar di timur laut ibu kota Iran, Teheran.
Indeks yang mengukur nilai tukar dolar terhadap enam mata uang lainnya naik 0,4%, dan terakhir berada di level 98,07, pada perdagangan awal Asia.
Terhadap yen, dolar merosot 0,35% menjadi 143 per dolar, sementara franc Swiss anjlok 0,39% menjadi 0,807 per dolar.
Mata uang Asia yang sensitif terhadap risiko seperti dolar Australia dan dolar Selandia Baru melemah masing-masing 0,9%.
Awal minggu ini, indeks dolar mencapai level terendah dalam beberapa tahun karena investor tidak terkesan dengan gencatan senjata perdagangan AS-Tiongkok, sementara data inflasi yang lebih dingin dari perkiraan memicu ekspektasi pemotongan suku bunga yang lebih agresif oleh Federal Reserve.
Dolar berada di jalur penurunan mingguan terhadap yen, franc Swiss, dan euro.
Harga minyak mentah melonjak lebih dari $4 karena berita tersebut karena investor memperkirakan potensi gangguan pasokan dari wilayah kaya minyak tersebut, sementara harga emas melonjak 0,8% ke level terkuatnya sejak awal Mei. (end/Reuters)