10450480
IQPlus, (15/4) - Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia (UI) sekaligus pengamat pasar modal Budi Frensidy menilai pasokan likuiditas dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Badan Pengelolaan Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) bisa berdampak positif ke pasar modal Indonesia.
Dengan pasokan likuiditas kedua institusi itu ke pasar modal, Ia memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menembus level 7.000 dalam beberapa bulan ke depan.
"Mestinya bisa mengangkat IHSG menuju 7.000," ujar Budi di Jakarta, Selasa.
Untuk penguatan IHSG pada pekan ini, Ia menyebutkan sentimen domestiknya yaitu seiring banyaknya perusahaan-perusahaan tercatat (emiten) yang melakukan aksi buyback saham.
Selain itu, juga berkat adanya emiten- emiten yang mengumumkan pembagian dividen dengan nilai yang besar.
Di sisi lain, Ia merekomendasikan pelaku pasar untuk tetap menggunakan dana dingin untuk berinvestasi di tengah pasar saham yang masih volatile akibat sentimen dari global, utamanya dari Amerika Seikat (AS).
"Investor tetap harus menggunakan dana yg tidak terpakai minimal 1- 2 tahun ke depan, dan harus selalu ada kas atau dana tunai untuk jaga-jaga jika pasar kembali terkoreksi," ujar Budi. (end/ant)