26929143
IQPlus, (26/9) - Economist United Overseas Bank Limited (UOB) Enrico Tanuwidjaja memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di level 5,2 persen pada tahun ini dan berada di level 5,3 persen pada tahun depan 2025.
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan didorong oleh kebijakan fiskal yang strategis dan tepat sasaran, serta pendalaman finansial di tengah meningkatnya tantangan di tingkat global.
"Kita verry confident, mungkin angka 5,3 (persen) is quite pesimistic right now (2025). Karena kita mungkin masih fiskalnya cukup terjaga, tapi once ada acceleration tentunya bisa close di 6 persen," ujar Enrico dalam UOB Economic Outlook 2025 "Ushering a New Dawn for Remarkable Indonesia" di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu.
Ia menyarankan pemerintahan baru Prabowo- Gibran nantinya dapat menerapkan kebijakan fiskal yang berdampak besar, diantaranya berfokus pada infrastruktur, hilirisasi, dan sektor teknologi untuk mendorong pertumbuhan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Menurutnya, selama ini pertumbuhan positif perekonomian nasional masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang menyumbang setengah dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Namun, Ia optimistis Indonesia masih memiliki peluang pertumbuhan yang belum dimanfaatkan melalui investasi bernilai tambah dan kebijakan fiskal strategis yang mendorong produktivitas dan ekspansi ekonomi.
Enrico Tanuwidjaja juga memproyeksikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akan berada di level batas atas 3,25 persen pada awal tahun 2026 mendatang.
Dalam Federal Open Market Committee (FOMC) pada September 2024, The Fed memangkas tingkat suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) menjadi kisaran 4,75 sampai 5,00 persen. (end/ant)