EKONOMI INGGRIS MASIH TUMBUH DI BAWAH UKURAN PRA PANDEMI COVID-19

  • Info Pasar & Berita
  • 04 Okt 2022

1140BF59

IQPlus, (4/10) - Data tentang skala tantangan yang dihadapi Perdana Menteri Inggris baru Liz Truss menunjukkan ekonomi Inggris secara tak terduga tumbuh pada kuartal kedua tetapi berada di bawah puncak pra-pandemi covid-19. Kondisi itu bertentangan dengan perkiraan sebelumnya bahwa perekonomian telah pulih.

Angka-angka dari Kantor Statistik Nasional (ONS) juga menunjukkan defisit transaksi berjalan Inggris -kekhawatiran besar investor asing- lebih kecil dari yang diharapkan. ONS mengatakan produksi ekonomi naik 0,2 persen pada April hingga Juni, direvisi naik dari pembacaan sebelumnya yang kontraksi 0,1 persen.

Tetapi ONS merevisi turun perkiraannya untuk pemulihan Inggris dari pandemi covid-19. Hal itu mencerminkan pukulan yang lebih besar terhadap ekonomi daripada yang diperkirakan pada 2020 ketika penguncian kesehatan menutup bisnis di seluruh negeri.

"Tingkat PDB riil sekarang diperkirakan 0,2 persen di bawah pra-coronavirus pada kuartal IV-2019, direvisi turun dari perkiraan sebelumnya 0,6 persen di atas," kata ONS, dilansir dari The Business Times, Selasa, 4 Oktober 2022.

ONS mengatakan sekarang percaya ekonomi Inggris menyusut 11 persen pada tahun virus korona melanda negara itu, kontraksi yang lebih parah dari perkiraan sebelumnya yang mencapai 9,8 persen.

Kepala Ekonom Inggris di Pantheon Macroeconomics Samuel Tombs mengatakan angka-angka tersebut menunjukkan bahwa kerusakan yang ditimbulkan oleh covid-19 dan Brexit pada kemampuan ekonomi untuk tumbuh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Revisi ini akan memaksa Kantor Tanggung Jawab Anggaran (Inggris) untuk merevisi lebih lanjut perkiraannya untuk PDB potensial di masa depan," katanya.

Menteri Keuangan Inggris yang baru Kwasi Kwarteng pekan lalu menerbitkan rencana ekonomi yang diyakini akan memacu pertumbuhan dengan memotong pajak. Namun, investor merespons dengan menjual pound dan obligasi Pemerintah Inggris -menempatkan defisit neraca berjalan negara yang besar menjadi fokus baru. (end/ba)

Kembali ke Blog