25236875
IQPlus, (9/9) - Mantan Gubernur Bank Sentral Tiongkok (PBOC) Yi Gang mengatakan Tiongkok harus fokus pada upaya melawan tekanan deflasi. Hal itu penting karena ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut berjuang untuk bangkit meskipun ada serangkaian langkah dukungan kebijakan.
Mengutip The Business Times, Senin, 9 September 2024, komentar Yi muncul ketika bisnis-bisnis menekan margin keuntungan dan karyawan mengalami pemotongan gaji dalam ekonomi senilai US$18 triliun, karena krisis properti dan permintaan domestik yang lemah membebani sentimen investor dan konsumen.
"Saya pikir saat ini mereka harus fokus pada upaya melawan tekanan deflasi. Jika Anda melihat PDB nominal, itu positif, tetapi Anda juga perlu melihat pendapatan masyarakat dan penerimaan pajak," kata Yi, Wakil Kepala Komite Ekonomi Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China, di Bund Summit di Shanghai.
Ekonomi Tiongkok tumbuh 5 persen pada paruh pertama tahun 2024 tetapi momentum pertumbuhan telah memudar sejak kuartal kedua.
"(Pertanyaan) kuncinya adalah bagaimana meningkatkan permintaan domestik dan bagaimana mereka dapat menangani situasi pasar real estat serta utang pemerintah daerah," kata Yi, seraya menambahkan bahwa yang penting bagi masyarakat adalah prospek pekerjaan dan pendapatan mereka.
Tingkat pengangguran untuk penduduk berusia 16 hingga 24 tahun di Tiongkok, tidak termasuk pelajar, naik menjadi 17,1 persen pada bulan Juli dari 13,2 persen pada bulan sebelumnya. (end/ba)