1140C9F4
IQPlus, (4/10) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki akan terus memangkas suku bunga acuan meskipun tingkat inflasi melonjak lebih dari 80 persen. Bank sentral negara itu diharapkan terus memotong suku bunga yang saat ini di angka 12 persen bisa mencapai satu digit pada akhir tahun ini.
Meski dihadapkan dengan masalah ekonomi yang semakin dalam, namun Erdogan sempat meluangkan waktu untuk melontarkan kritik ke Inggris dengan mengatakan bahwa poundsterling Inggris telah 'meledak'. Adapun mata uang Inggris baru-baru ini mencapai titik terendah bersejarah terhadap dolar AS.
Hal itu terjadi karena pemerintah konservatif baru yang dipimpin oleh Perdana Menteri Liz Truss mengajukan rencana ekonomi .yang sangat didasarkan pada pinjaman dan pemotongan pajak meskipun inflasi meningkat. yang membuat pasar terguncang.
Ini memicu reaksi khawatir dari para ekonom AS, pembuat kebijakan, dan Dana Moneter Internasional, dengan beberapa mengatakan Inggris berperilaku seperti pasar negara berkembang.
Sedangkan lira Turki mencapai rekor terendah 18,549 terhadap dolar pada Kamis lalu waktu setempat. Mata uang tersebut telah kehilangan sekitar 28 persen nilainya terhadap dolar tahun ini dan 80 persen dalam lima tahun terakhir. Hal itu karena pasar menghindari kebijakan moneter Erdogan yang tidak ortodoks untuk memotong suku bunga meskipun inflasi tinggi.
"Ironisnya, Erdogan memberikan nasihat Truss tentang ekonomi. Inflasi Turki 80 persen dan saya kira mata uang dengan kinerja terburuk selama dekade terakhir. Tertawa terbahak-bahak. Seberapa rendah Inggris telah tenggelam," kata Ahli Strategi Pasar Berkembang BlueBay Asset Management Timothy Ash, dilansir dari CNBC International, Selasa, 4 Oktober 2022.
Erdogan menggandakan rencana moneter kontroversialnya. Ia mengatakan kepada para pembuat keputusan bank sentral untuk terus menurunkan suku bunga pada pertemuan berikutnya di Oktober.
"Pertempuran terbesar saya adalah melawan bunga. Musuh terbesar saya adalah minat. Kami menurunkan suku bunga menjadi 12 persen. Apa itu cukup? Ini tidak cukup. Ini perlu diturunkan lebih jauh. Kami telah berdiskusi, sedang mendiskusikan ini dengan bank sentral kami," kata Erdogan.
"Saya menyarankan perlunya ini (suku bunga) turun lebih jauh dalam pertemuan komite kebijakan moneter mendatang," tambahnya.
Adapun bank sentral Turki mengejutkan pasar dengan dua pemotongan 100 basis poin berturut-turut dalam dua bulan terakhir, karena banyak ekonomi utama lainnya berusaha untuk memperketat kebijakan. Sedangkan lira akan jatuh lebih jauh karena Turki memprioritaskan pertumbuhan daripada mengatasi inflasi, yang mencapai level tertinggi dalam 24 tahun. (end/ba)