05138499
IQPlus, (21/2) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan dimulainya penjualan emas hasil olahan dari PT Freeport Indonesia (PTFI) ke PT Aneka Tambang (Antam), merupakan bentuk sinergi hilirisasi untuk ekonomi nasional.
Penjualan emas olahan Freeport seberat 125 kilogram ke Antam merupakan bagian dari kontrak kerja sama selama lima tahun dengan nilai mencapai 12,5 miliar dolar AS.
Menurut Erick, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, hal ini bagian sinergi Mining Industry Indonesia (MIND ID) dalam hilirisasi emas dan mengurangi impor.
Erick mengatakan fasilitas pemurnian Freeport memiliki kapasitas produksi mencapai 50 ton emas per tahun, yang mana Antam akan menyerap sebanyak 30 ton.
"Kerja sama ini memberikan manfaat besar bagi perekonomian nasional. Hilirisasi adalah opsi yang tidak bisa ditawar," ujarnya.
Erick menyampaikan langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong Kabinet Merah Putih menjalankan program strategis, termasuk swasembada energi dan hilirisasi sumber daya alam.
Dengan langkah strategis ini, Erick optimistis hilirisasi sektor pertambangan, khususnya emas, dapat semakin memperkuat posisi Indonesia di pasar global serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
"Cadangan emas kita itu nomor enam terbesar di dunia sekitar 2.600 metrik ton, tapi untuk cadangan emas batangan, kita berada di peringkat 43 dunia," ucap Erick. (end/ant)