05148053
IQPlus, (21/2) - PT Freeport Indonesia (PTFI) resmi menjalin kerja sama dengan PT Aneka Tambang (Antam) untuk penjualan emas hasil olahannya.
Sebanyak 125 kg emas telah dijual ke Antam dalam kontrak kerja sama selama lima tahun dengan nilai total mencapai 12,5 miliar dolar AS.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya hilirisasi sektor pertambangan di Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa sinergi antara Freeport dan Antam adalah bagian dari strategi Mining Industry Indonesia (MIND ID) dalam hilirisasi emas guna mengurangi ketergantungan terhadap impor.
Freeport memiliki fasilitas pemurnian dengan kapasitas produksi mencapai 50 ton emas per tahun, di mana Antam akan menyerap hingga 30 ton emas.
"Kerja sama ini memberikan manfaat besar bagi perekonomian nasional. Hilirisasi adalah opsi yang tidak bisa ditawar," ujar Erick di Jakarta pada Jumat (21/2/2025).
Erick juga menjelaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menugaskan Kabinet Merah Putih untuk menjalankan program strategis seperti swasembada energi dan hilirisasi sumber daya alam.
Menurutnya, hilirisasi sektor pertambangan, terutama emas, akan memperkuat posisi Indonesia di pasar global serta memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Cadangan emas kita itu nomor enam terbesar di dunia sekitar 2.600 metric ton, tapi untuk cadangan emas batangan, kita berada di peringkat 43 dunia," tambah Erick.
Lebih lanjut, Erick menyebut bahwa dengan adanya kerja sama ini, Indonesia tidak perlu lagi mengirimkan bahan mentah ke luar negeri.
Semua proses pemurnian dapat dilakukan di dalam negeri, yang akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional.
Selain itu, langkah ini juga dinilai mampu meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia.
"Freeport memproduksi 50 ton emas, dan Antam menyerap 30 ton. Dampaknya luar biasa karena mampu menghemat cadangan devisa hingga ratusan triliun dalam lima tahun," kata Erick.
Penjualan emas ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian jual beli logam emas antara Freeport dan Antam yang telah disepakati pada awal November lalu.
Melalui kerja sama ini, Antam diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan baku logam mulia, khususnya emas batangan.
Sementara itu, Direktur Utama Antam, Nico Kanter, mengungkapkan bahwa sinergi ini menjadi langkah penting dalam hilirisasi industri emas di Indonesia.
"Dengan adanya kerjasama ini tentunya membantu Antam meningkatkan sourcing bahan baku emas dari dalam negeri. Emas dari PT Freeport Indonesia nantinya akan diolah di Pabrik Pengolahan dan Pemurnian milik kami untuk diproses menjadi produk logam mulia Antam," katanya. (end)