16337048
IQPlus, (12/6) - Furnitur Indonesia masih menjadi primadona di kawasan Timur Tengah dan Afrika. Hal ini terlihat dari capaian transaksi yang berhasil dibukukan selama tiga hari pameran sebesar USD 6,11 juta atau senilai Rp99,46 miliar pada pameran internasional INDEX 2024 yang berlangsung pada 4.6 Juni 2024, di Dubai World Trade Centre (DWTC), Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA). INDEX 2024 merupakan salah satu pameran tahunan terbesar di sektor furnitur, dekorasi rumah, dan perhotelan di kawasan Timur Tengah dan Afrika.
"Daya tarik produk furnitur Indonesia masih sangat besar. Partisipasi produk furnitur Indonesia berhasil mencatatkan transaksi sebesar USD 6,11 juta atau sekitar Rp99,46miliar. Capaian ini meningkat 454 persen dibandingkan transaksi INDEX 2023 yang tercatat sebesarUSD 1,1 juta," ungkap Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Dewi Rokhayati dalam siaran pers Kemendag (11/6).
Adapun produk-produk yang diminati, lanjut Dewi, antara lainconsole table, kursi dan stool dari kayu dan rotan, keranjang rotan, dekorasi dinding, furniture luar ruang dari kayu, aksesori dekoratif,dan peralatan dapur.
Dewi juga menyampaikan, pada hari pertama pameran, tercatat dua kesepakatan dagang antara peserta Paviliun Indonesia dengan buyers PEA bernilai USD 648ribu atau sekitar Rp10,51 miliar untuk produk stool, meja, dan dekorasi berbahan kayu jati; furnitur luar ruang; furnitur dari rotan, serta lampu gantung.
Menurut Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai Widy Haryono, peluang ekspor furnitur Indonesia ke PEA masih dapat terus ditingkatkan.
Pada Januari-Maret 2024, ekspor produk furnitur Indonesia ke PEA mencapai USD 3,06 juta. Sementara itu, dalam lima tahun terakhir (2019.2023), tren ekspor furnitur Indonesia ke PEA tumbuh positif sebesar 15,35 persen.
Widy menambahkan, keikutsertaan Indonesia pada INDEX 2024 juga bertujuan untuk memperkuat hubungan perdagangan bilateral Indonesia dan PEA, memperluas jangkauan pasar, serta meningkatkan branding produk furnitur Indonesia yang berkualitas.
"Kami memandang partisipasi Indonesia pada INDEX 2024 merupakan salah satu upaya memanfaatkan perjanjian dagang Indonesia-UAE CEPA serta memanfaatkanDubai sebagaihub untuk perdagangan di wilayah Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan," imbuh Widy. (end)