16135032

IQPlus, (10/6) - Para pejabat AS memperkirakan negara-negara demokrasi kaya di Kelompok Tujuh (G7) akan mengirimkan peringatan keras baru pada minggu mendatang kepada bank-bank kecil Tiongkok. Peringatan itu untuk berhenti membantu Rusia menghindari sanksi Barat, menurut dua orang yang mengetahui masalah tersebut.

Para pemimpin yang berkumpul pada pertemuan puncak 13-15 Juni di Italia yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Giorgia Meloni diperkirakan fokus pada pertemuan pribadi mereka mengenai ancaman yang ditimbulkan oleh berkembangnya perdagangan Tiongkok-Rusia terhadap konflik di Ukraina, dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya.

Mengutip The Business Times, Senin, 10 Juni 2024, percakapan tersebut kemungkinan besar akan menghasilkan pernyataan publik mengenai masalah yang melibatkan bank-bank Tiongkok, menurut seorang pejabat AS yang terlibat dalam perencanaan acara tersebut dan orang lain yang diberi penjelasan mengenai masalah itu.

AS dan mitra G7 -Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang diperkirakan tidak mengambil tindakan hukuman apapun terhadap bank manapun selama KTT tersebut, seperti membatasi akses mereka ke sistem pesan Swift atau memutus akses ke sistem pesan Swift.

"Fokus mereka dikatakan berada pada institusi yang lebih kecil, bukan pada bank terbesar di Tiongkok," kata salah satu sumber.

Negosiasi masih berlangsung mengenai format dan isi peringatan tersebut, menurut sumber yang menolak disebutkan namanya untuk membahas keterlibatan diplomatik yang sedang berlangsung. Rencana membahas topik ini di G7 belum pernah dilaporkan sebelumnya.

Gedung Putih tidak menanggapi permintaan komentar. Departemen Keuangan AS belum memberikan komentar, namun pejabat Departemen Keuangan telah berulang kali memperingatkan lembaga keuangan di Eropa, Tiongkok, dan negara lain bahwa mereka akan menghadapi sanksi karena membantu Rusia menghindari sanksi Barat. (end/ba)