GOOGLE BUKA PUSAT REKAYASA AI BARU DI TAIWAN

  • Info Pasar & Berita
  • 20 Nov 2025

32344948

IQPlus,(20/11) - Google Alphabet pada hari Kamis membuka pusat rekayasa perangkat keras infrastruktur kecerdasan buatan (AI) terbesar di luar AS di Taiwan. Hal ini, menurut Presiden Taiwan, menunjukkan kepercayaan Taiwan terhadap Taiwan sebagai mitra teknologi tepercaya.

Taiwan adalah rumah bagi produsen cip kontrak terbesar di dunia, TSMC, yang cipnya banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan seperti Nvidia yang mendorong perkembangan AI global.

"Teknologi yang dikembangkan dan diuji di Taipei diterapkan di pusat data Google di seluruh dunia, yang pada gilirannya menggerakkan perangkat Google yang diandalkan miliaran orang setiap hari," kata Aamer Mahmood, Wakil Presiden Rekayasa Infrastruktur Platform di Google Cloud.

"Ini bukan sekadar investasi di kantor, melainkan investasi di ekosistem, sebuah bukti nyata posisi Taiwan sebagai pusat penting inovasi AI global."

Presiden Taiwan, Lai Ching-te, menyampaikan dalam upacara pembukaan bahwa Google menunjukkan komitmennya terhadap investasi jangka panjang di Taiwan.

"Hal ini juga memungkinkan dunia untuk melihat bahwa Taiwan bukan hanya bagian vital dari rantai pasokan teknologi global, tetapi juga pusat utama untuk membangun AI yang aman dan tepercaya," ujarnya.

11.11 Bukan Sekadar Kesepakatan Jika Anda Bekerja di Bidang Logistik
11.11 Bukan Sekadar Kesepakatan Jika Anda Bekerja di Bidang Logistik
SATS Group
Pemerintah Taiwan telah berulang kali memperingatkan risiko yang terkait dengan penggunaan sistem AI yang dikembangkan Tiongkok seperti DeepSeek.

Pemerintah Tiongkok telah menepis kekhawatiran tersebut.

Tiongkok memandang Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, meskipun ada keberatan dari pemerintah Taipei.

Pusat rekayasa Google yang baru juga mencerminkan kemitraan yang erat antara Amerika Serikat dan Taiwan, kata Raymond Greene, duta besar de facto AS di Taipei.

"Berlandaskan fondasi inovasi ini, kita memasuki era peluang baru, zaman keemasan baru dalam hubungan ekonomi AS-Taiwan," ujarnya. (end/Reuters)

Kembali ke Blog