GOTO UMUMKAN KINERJA KUARTAL KEDUA 2024: GTV INTI GRUP TUMBUH 54%

  • Info Pasar & Berita
  • 31 Jul 2024

21228687

IQPlus, (31/7) - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), ekosistem digital terbesar Indonesia, pada hari ini mengumumkan kinerja keuangan untuk kuartal kedua tahun 2024. GTV inti Grup1,3,7, yang mengecualikan merchant payment gateway, tumbuh 54% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (YoY) mencapai Rp63,2 triliun, sementara GTV Grup1,3 pada kuartal ini tumbuh 26% mencapai Rp121,5 triliun. Pendapatan bruto1,2,8 tumbuh 39% YoY mencapai Rp4,3 triliun. Rugi EBITDA Grup yang disesuaikan1,4 membaik sebesar 95% YoY dan 53% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ) mencapai Rp48 miliar. Catatan kinerja yang baik tersebut ditopang oleh pertumbuhan pengguna pada segmen layanan hemat dari On-Demand Services, peningkatan penggunaan aplikasi GoPay, pertumbuhan pemberian pinjaman serta pengelolaan beban usaha secara disiplin.

Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, dalam siaran pers (30/7) menjelaskan, "Percepatan pertumbuhan di kuartal kedua kembali menegaskan tepatnya strategi untuk fokus pada konsumen mass market. Kami akan terus memberikan solusi bagi seluruh konsumen kami, baik yang membutuhkan kenyamanan maupun mementingkan harga. Langkah ini akan terus menjadi landasan pertumbuhan Perseroan, seiring dengan upaya kami meningkatkan topline serta terus berkomitmen mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan1,4 breakeven untuk keseluruhan tahun buku 2024".

"Di akhir tahun pertama jabatan saya sebagai Direktur Utama, Perseroan telah mencatatkan fundamental terkuat hingga saat ini, dan saya bangga dapat berperan dalam peningkatan tersebut. Saya bergabung dengan tim yang kuat, dan didukung talenta baru yang telah mendorong pertumbuhan lebih lanjut..

Jacky Lo, Direktur Keuangan Grup GoTo, menjelaskan, "Pada kuartal kedua 2024, GoTo mencatatkan akselerasi pertumbuhan yang pesat dengan GTV inti Grup1,3,7 mencapai Rp63,2 triliun, tumbuh 54% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara pendapatan bruto1,2,8 Grup meningkat 39% YoY. Sejak awal tahun, jumlah pelanggan Gojek Plus tumbuh dua kali lipat, di saat yang sama adopsi aplikasi GoPay dan produk pinjaman Perseroan juga terus meluas. Hal tersebut, disertai dengan langkah strategis menyasar mass market, mendorong peningkatan jumlah pengguna bertransaksi bulanan (monthly transacting user)9 Grup GoTo sebesar 20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya pada kuartal kedua 2024. Pertumbuhan ini tercapai, seiring pengurangan beban usaha dan perbaikan EBITDA yang disesuaikan1,4 yang dilaporkan secara year-on-year untuk delapan kuartal secara berturut-turut. Dengan situasi tersebut, kami meyakini bahwa Perseroan berada pada jalur yang tepat untuk terus tumbuh sekaligus terus berkomitmen mencapai target profitabilitas".

Beban kas rutin tetap1 Grup menurun 5% YoY, dengan biaya korporasi rutin yang dilaporkan turun 44% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. GoTo juga terus mencatatkan kas dan posisi keuangan yang kuat. Pada 30 Juni 2024, Perseroan memiliki Rp22,0 triliun (setara ~US$1,34 miliar) kas, setara kas, dan deposito jangka pendek.

Perseroan mencatatkan akselerasi pertumbuhan topline yang sehat. GTV inti1,3,7 Grup pada kuartal kedua adalah sebesar Rp63,2 triliun, tumbuh 54% YoY. GTV1,3 Grup mencapai Rp121,5 triliun, meningkat 26% YoY, sementara pendapatan bruto1,2,8 mencapai Rp4,3 triliun, meningkat 39% YoY, bersamaan dengan take rate sebesar 3,51%, meningkat 32 basis poin YoY. Pendapatan bersih1 pada 2Q2024 mencapai Rp3,5 triliun, meningkat 115% YoY.

Beban kas rutin tetap1 berkurang 5% YoY menjadi Rp1,3 triliun. Biaya korporasi rutin yang dilaporkan, yang dapat dialokasikan kepada masing-masing segmen bisnis sesuai dengan atribusinya, turun 44% YoY mencapai Rp201 miliar.

Rugi EBITDA Grup yang disesuaikan1,4 pada kuartal kedua 2024 menurun sebesar 95% YoY atau 53% QoQ menjadi Rp48 miliar. Hal ini menegaskan bahwa Perseroan berada dalam jalur yang tepat untuk memenuhi pedoman kinerja EBITDA yang disesuaikan1,4 impas (breakeven) untuk keseluruhan tahun buku 2024.

Grup GoTo membukukan rugi periode berjalan1 sebesar Rp954 miliar pada kuartal kedua 2024, yang merupakan penurunan rugi sebesar 63% YoY. Hal tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan dan pengelolaan beban operasional yang semakin efisien.

Sebagai bagian dari kemitraan strategis dengan TikTok, GoTo mendapatkan e-commerce service fee secara kuartalan dari Tokopedia selaras dengan skala dan pertumbuhan entitas tersebut. Pada kuartal kedua, GoTo membukukan e-commerce service fee senilai Rp171 miliar atau senilai Rp157 miliar bersih, apabila mengesampingkan PPN.

Sebagaimana dilaporkan pada kuartal pertama 2024, GoTo telah melakukan divestasi kepemilikan dari layanan pengiriman dan pemenuhan yang dilaksanakan oleh GoTo Logistics, untuk mendukung Tokopedia. GoTo Logistics didekonsolidasikan dari pencatatan keuangan Grup sejak Mei 2024. Hal ini tidak berdampak pada GoSend, layanan pengiriman konsumen-ke-konsumen yang pada saat ini tersedia melalui aplikasi Gojek yang merupakan bagian dari segmen bisnis On-Demand Services Grup GoTo.

Perseroan baru-baru ini mengumumkan rencana untuk meminta persetujuan penarikan kembali saham treasuri terkait dengan inisiatif pembelian kembali saham yang dilakukan pada tahun 2021 dan 2022, pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Agustus mendatang. Bergantung pada persetujuan pemegang saham, Perseroan akan mengurangi modal dengan menarik kembali 10.264.665.616 saham Seri A, yang semuanya dibeli kembali oleh Perseroan pada tahun 2021 dan 2022 melalui pembelian kembali saham pra-IPO, serta program greenshoe yang dilaksanakan terkait dengan IPO Perseroan. Langkah tersebut diharapkan akan menambah nilai bagi pemegang saham dengan mengurangi jumlah saham yang beredar.

On-Demand Services terus mencatatkan pertumbuhan didorong peningkatan penggunaan opsi layanan transportasi dan pengantaran yang lebih terjangkau. Hal ini merupakan kunci strategi mass market yang menjadi fokus Perseroan. GTV dan jumlah pesanan yang diselesaikan (completed order) di Indonesia mencapai level tertinggi sejak Perseroan mengambil langkah menuju profitabilitas, seiring dengan penurunan beban yang terus berlangsung. Meningkatnya adopsi layanan untuk mass market serta layanan berlangganan, diharapkan turut mendorong pertumbuhan bisnis Perseroan ke depan.

- Perseroan menegaskan kepemimpinan pasar di Indonesia, dengan pertumbuhan GTV dan pesanan yang diselesaikan, masing-masing sejumlah 18% dan 24% YoY, yang merupakan capaian tertinggi.

- On-Demand Services GTV3 tumbuh 14% YoY menjadi Rp15,5 triliun.

- Pendapatan bruto2 tumbuh 17% YoY menjadi Rp3,4 triliun. Dengan basis perhitungan akuntansi sebanding, dan dengan memperhitungkan perubahan model bisnis yang dilakukan pada kuartal sebelumnya, pendapatan bruto meningkat sebesar 5%.

- Biaya kas rutin tetap berkurang 14% YoY menjadi Rp624 miliar.

- Layanan transportasi roda dua yang terjangkau diluncurkan, bersamaan dengan peningkatan layanan pengiriman makanan terjangkau dari Perseroan. Cara ini lebih mementingkan inovasi layanan dan mengesampingkan insentif, sehingga mendorong pertumbuhan yang menguntungkan bagi pengguna baru, serta pengguna yang sebelumnya tidak aktif. Seperempat dari pengguna baru dan yang diaktifkan kembali, dalam beberapa bulan terakhir, adalah pengguna produk mass market.

- Gojek PLUS kini mencakup seluruh layanan On-Demand Services, yang mendorong pertumbuhan jumlah pelanggan hingga dua kali lipat sejak awal tahun. Pengguna layanan berlangganan menghabiskan sekitar tiga kali lebih banyak secara GTV dibandingkan dengan pengguna yang tidak berlangganan, serta menggunakan lebih banyak jenis layanan, dan memiliki tingkat retensi yang lebih tinggi.

- EBITDA yang disesuaikan4 untuk On-Demand Services meningkat sejumlah Rp254 miliar YoY menjadi Rp90 miliar atau 0,6% dari GTV On-Demand Services. Dengan capaian ini, unit bisnis tersebut mencatatkan EBITDA yang disesuaikan4 positif selama tiga kuartal berturut-turut.

- Perseroan memperkirakan bahwa pangsa pasar On-Demand Services di Singapura tumbuh 3 poin persentase pada kuartal kedua. Hal ini dipengaruhi oleh kemitraan dengan ComfortDelGro yang diluncurkan pada akhir April. Langkah ini dinilai mampu membantu mengatasi tantangan ketersediaan pengemudi.

- Selaras dengan strategi mass market, GoTo akan terus berinvestasi pada unit bisnis On-Demand Services untuk memperluas basis pengguna, khususnya melalui produk yang terjangkau. Peningkatan jumlah pengguna layanan berlangganan, juga akan mendukung upaya memperdalam wallet share10 seiring semakin banyaknya produk yang digunakan konsumen dalam ekosistem GoTo.

Unit Bisnis Financial Technology GoTo terus mencatatkan pertumbuhan yang kuat di kuartal kedua, seiring dengan pertumbuhan GTV Inti7 sebesar 65% YoY. Aplikasi GoPay kini telah diunduh sebanyak lebih dari 30 juta kali secara kumulatif, sedangkan nilai pinjaman yang disalurkan meningkat sekitar 3,5 kali lipat pada kuartal kedua dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Rugi juga terus berkurang dan unit bisnis Financial Technology berada dalam jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan4 positif pada akhir tahun 2025, bergantung pada kondisi makroekonomi yang stabil.

- GTV inti Financial Technology7 sebesar Rp56,2 triliun, tumbuh 65% YoY, sementara itu GTV3 secara keseluruhan pada kuartal ini adalah Rp115,3 triliun, tumbuh 27% YoY.

- Pendapatan bruto2 Financial Technology tumbuh 97% YoY sebesar Rp788 miliar, didorong oleh peningkatan pinjaman serta pembayaran melalui adopsi aplikasi GoPay. Take rate tumbuh sebesar 24 basis poin YoY.

- Biaya kas rutin tetap berkurang 7% YoY menjadi Rp437 miliar, seiring pengurangan biaya infrastruktur IT.

- Rugi EBITDA yang disesuaikan4 untuk unit bisnis Financial Technology berkurang sebesar 67% YoY menjadi Rp168 miliar, atau 0,1% dari GTV3 unit bisnis ini.

- Tingkat pemberian pinjaman dari bisnis pinjaman konsumen GoTo, yang mencakup produk buy now pay later (BNPL) dan pinjaman tunai, tumbuh sekitar 3,5x YoY menjadi Rp3,5 triliun. Pertumbuhan tersebut diiringi dengan tingkat kredit bermasalah (NPL) yang stabil dibandingkan kuartal sebelumnya.

- Perseroan telah meluncurkan produk buy now pay later-nya sebagai metode pembayaran berbentuk cicilan untuk pengguna yang berbelanja di Shop|Tokopedia di platform Tiktok.

- Aplikasi GoPay telah diunduh lebih dari 30 juta kali sampai dengan 30 Juni 2024, dan biaya per instalasi terus berkurang. (end)




Kembali ke Blog