26940131
IQPlus, (26/9) - Sektor ekonomi digital semakin berkembang dan terus memberikan kontribusi terhadap nilai perdagangan dunia. Menurut Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, hal tersebut merupakan momentum untuk menggenjot sektor ekonomi digital nasional, karena Indonesia memiliki potensi yang tidak kecil di era ekonomi digital ini.
Demikian disampaikan Mendag Zulkifli Hasan di hadapan para peserta acara GlowUpBareng yang diselenggarakan di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, pada hari Rabu (25/9).
Turut hadir Rektor Universitas Brawijaya, Widodo; Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Putri Alam; dan Kepala Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik YouTube Asia Tenggara, Danny Ardianto.
"Indonesia memiliki potensi besar untuk terus tumbuh di era ekonomi digital. Di masa mendatang, ekonomi digital diprediksi menjadi salah satu sumber utama pembangunan ekonomi nasional. Hal tersebut didukung tingkat penetrasi internet Indonesia yang pada 2024 ini mencapai sebesar 79,5 persen," ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, sektor ekonomi digital di setiap negara membutuhkan ekosistem yang solid untuk mendukung kemajuannya. Saat ini, ekosistem ekonomi digital Indonesia telah mengalami kemajuan pesat.Di antaranya, naiknya peringkat Indonesia pada World Digital Competitiveness Ranking, dari peringkat ke-56 pada 2019 menjadi peringkat ke-45 pada 2023.
Selain itu, Indonesia merupakan kontributor terbesar ekonomi digital Asia Tenggara. Berdasarkan hasil riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2023, nilai Gross Merchandise Value (GMV) ekonomi digital Indonesia tercatat mencapai USD 82 miliar atau 40 persen dari ekonomi digital ASEAN. Kemajuan lainnya, Indonesia saat ini merupakan peringkat ke-2 negara dengan tujuan investasi digital terbesar di ASEAN dengan nilai sebesar USD21,97 miliar.
Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan, kehadiran teknologi digital turutmenjadi pendorong bagipelakuUsaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)untuk go globaldan go digital. Kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesiasangat besar.
"Pada 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 60,51 persen atau senilai Rp9,58 triliun. Potensi bisnis UMKM tahun 2025 diperkirakan mencapai USD 135 miliar," urai Mendag Zulkifli Hasan.
Terkait gim lokal, Kementerian Perdagangan mendorong pengembangan gim lokal yang memiliki potensi besar di Indonesia. Di antaranya melalui pembukaan akses pasar melalui ekosistem niaga-eldan pameran di luar negeri. Pada 2025, pasar gim di Indonesia diperkirakan mencapai USD2,5 miliaratau setara dengan Rp36 triliun.
"Saat ini, banyak anak muda Indonesia yang menjadi pengembang gim lokal dan beberapa gim lokal bahkan sudah masuk ke pasar ekspor," ungkap Mendag. (end)