11431963

IQPlus, (25/4)- Harga emas naik pada hari Jumat dan menuju kenaikan minggu ketiga berturut-turut, sementara investor memantau dengan cermat perkembangan lebih lanjut dalam negosiasi perdagangan antara AS dan Tiongkok.

Harga emas spot menguat 0,2 persen menjadi US$3.354,29 per ons pada pukul 00.05 GMT. Harga emas batangan mencapai rekor tertinggi US$3.500,05 pada hari Selasa.

Harga emas berjangka AS naik 0,5 persen menjadi US$3.365,90.

Emas mencapai angka US$3.500 per ons pada hari Selasa karena kekhawatiran terhadap ekonomi AS, tetapi harga turun di bawah level US$3.300 sehari kemudian setelah Presiden AS Donald Trump menarik kembali ancamannya untuk memecat ketua Federal Reserve dan tampaknya melunakkan pendiriannya terhadap China.

Pada hari Kamis, Trump menegaskan bahwa perundingan dagang dengan Tiongkok sedang berlangsung, menepis klaim Tiongkok bahwa tidak ada diskusi yang dilakukan untuk meredakan perselisihan dagang yang sedang berlangsung.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan tarif yang sangat tinggi antara AS dan China harus diturunkan sebelum negosiasi dapat dilanjutkan, tetapi menambahkan bahwa Trump tidak akan secara sepihak memangkas tarif impor China.

Pejabat Fed mengindikasikan mereka tidak melihat urgensi dalam merevisi kebijakan moneter karena mereka mencari informasi lebih lanjut untuk menentukan bagaimana tarif pemerintahan Trump mempengaruhi perekonomian.

Pedagang saat ini melihat sekitar 84 basis poin penurunan suku bunga pada akhir tahun 2025.

Emas, yang secara tradisional dilihat sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik, tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah.

Di antara logam lainnya, perak spot naik 0,2 persen menjadi US$33,65 per ons dan platinum naik 0,2 persen menjadi US$973,03. Paladium turun 1 persen menjadi US$944,25. (end/Reuters)