06134290

IQPlus, (3/3) - Harga emas menguat pada hari Senin, dibantu oleh melemahnya dolar AS dan meningkatnya kekhawatiran bahwa ancaman tarif Presiden AS Donald Trump dapat menyebabkan perang dagang global dan memicu inflasi, sehingga memicu permintaan logam mulia sebagai aset safe haven.

Harga emas spot naik 0,3 persen menjadi US$2.868,29 per ons, pada pukul 00.10 GMT. Harga emas berjangka AS naik 1,1 persen menjadi US$2.880,70.

Indeks dolar AS turun 0,3 persen dari level tertinggi dua minggu yang dicapai pada sesi sebelumnya, membuat emas batangan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan pada hari Minggu bahwa tarif untuk Kanada dan Meksiko akan mulai berlaku pada hari Selasa, tetapi Trump akan menentukan apakah akan tetap menggunakan tarif yang direncanakan sebesar 25 persen.

Trump juga mengatakan akan menambahkan tarif sebesar 10 persen lagi untuk barang-barang China pada hari Selasa, yang secara efektif menggandakan bea masuk sebesar 10 persen yang dikenakan pada tanggal 4 Februari.

Pada hari Jumat, belanja konsumen AS secara tak terduga turun pada bulan Januari, tetapi kenaikan inflasi dapat menjadi alasan bagi Federal Reserve untuk menunda pemotongan suku bunga untuk beberapa waktu.

Para pedagang kontrak berjangka yang ditetapkan berdasarkan suku bunga kebijakan Fed mempertahankan taruhan bahwa bank sentral AS akan memulai kembali pemangkasan suku bunga pinjaman jangka pendek pada bulan Juni setelah data menunjukkan inflasi naik sesuai dengan ekspektasi pada bulan Januari.

Pada logam lainnya, platinum spot naik 0,4 persen menjadi US$950,94 per ons dan paladium menguat 1,2 persen menjadi US$929,72.

Permintaan logam mulia industri platinum dan paladium kemungkinan akan turun jika tarif yang diusulkan Trump pada impor mobil AS melemahkan penjualan kendaraan, kata para analis.

Harga perak spot naik 0,1 persen menjadi US$31,18. (end/Reuters)