32335663

IQPlus, (20/11) - Harga emas sedikit menguat pada hari Kamis (20 November), karena investor menantikan rilis laporan ketenagakerjaan AS yang tertunda yang dapat memberikan gambaran lebih lanjut tentang arah suku bunga Federal Reserve.

Harga emas spot naik 0,3 persen menjadi US$4.092,98 per ons pada pukul 09.53. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,2 persen menjadi US$4.092,70 per ons.

Investor kini menantikan laporan penggajian non-pertanian AS bulan September yang akan dirilis hari ini setelah tertunda akibat penutupan pemerintah AS baru-baru ini.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan laporan tersebut akan menunjukkan bahwa perusahaan menambah 50.000 lapangan kerja selama bulan tersebut.

Risalah rapat The Fed bulan Oktober yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa The Fed memangkas suku bunga meskipun para pembuat kebijakan memperingatkan bahwa hal itu dapat berisiko memperparah inflasi dan hilangnya kepercayaan publik terhadap bank sentral AS.

Para pedagang kini melihat peluang penurunan suku bunga hampir 33 persen pada pertemuan The Fed 9-10 Desember, turun dari 49 persen pada hari Rabu, menurut data FedWatch CME Group.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan selama masa ketidakpastian ekonomi.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu kembali mempertegas kritiknya terhadap Ketua The Fed Jerome Powell karena tidak menurunkan suku bunga lebih cepat.

Indeks dolar AS bertahan stabil di dekat level tertinggi dua minggu terhadap mata uang lainnya. Dolar AS yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

SPDR Gold Trust, ETF (Exchange-Traded Fund) berbasis emas terbesar di dunia, menyatakan bahwa kepemilikannya naik 0,22 persen menjadi 1.043,72 ton pada hari Rabu dari 1.041,43 ton pada hari Selasa.

Di tempat lain, harga perak spot naik 0,4 persen menjadi US$51,58 per ons, platinum naik 1 persen menjadi US$1.561,39, dan paladium naik 1,4 persen menjadi US$1.399. (end/Reuters)