32034409
IQPlus, (17/11) - Harga impor Amerika Serikat (AS) turun lebih dari yang diperkirakan pada Oktober di tengah penurunan harga barang secara luas, yang merupakan indikasi terbaru bahwa inflasi sedang menurun. Kondisi tersebut diharapkan berdampak positif terhadap perekonomian Negara Paman Sam itu.
"Harga impor turun 0,8 persen bulan lalu, penurunan terbesar sejak Maret," ungkap Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS, dikutip dari The Business Times, Jumat, 17 November 2023.
Data September direvisi lebih tinggi untuk menunjukkan harga meningkat 0,4 persen, bukan naik tipis 0,1 persen seperti yang dilaporkan sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan harga impor, tidak termasuk tarif, akan turun 0,3 persen.
Dalam 12 bulan hingga Oktober, harga impor turun 2,0 persen setelah turun 1,5 persen pada September. Harga impor tahunan kini telah turun selama sembilan bulan berturut-turut. Data minggu ini menunjukkan harga konsumen tidak berubah pada Oktober, sementara harga produsen mengalami penurunan terbesar dalam tiga setengah tahun.
Meredanya inflasi, bersamaan dengan meredanya kondisi pasar tenaga kerja dan menurunnya belanja konsumen, telah memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya. Pasar keuangan mengantisipasi penurunan suku bunga pada Mei mendatang, menurut alat FedWatch CME Group.
Sejak Maret 2022, The Fed telah menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 525 basis poin ke kisaran saat ini 5,25-5,50 persen. Sedangkan harga bahan bakar impor turun 6,3 persen, membalikkan kenaikan di September. Harga makanan impor turun 0,6 persen setelah turun 0,4 persen pada September.
Tidak termasuk bahan bakar dan makanan, harga impor turun 0,2 persen setelah turun 0,1 persen pada September. Harga impor inti ini turun 1,3 persen YoY di September. Dolar AS menguat terhadap mata uang mitra dagang utama AS pada tahun ini, sehingga membantu meredam tekanan inflasi impor. (end/ba)