12836590
IQPlus, (9/5)- Harga minyak bergerak tipis pada awal perdagangan Jumat setelah naik lebih dari 3% pada sesi sebelumnya, karena ketegangan perdagangan antara konsumen minyak utama AS dan China menunjukkan tanda-tanda mereda dan Inggris mengumumkan kesepakatan perdagangan "terobosan" dengan Amerika Serikat.
Minyak mentah Brent naik 7 sen, atau 0,1%, menjadi $62,91 per barel sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 7 sen, atau 0,1%, menjadi $59,98 per barel pada pukul 01.21 GMT. Pada hari Kamis, Brent ditutup naik 2,8% pada $1,72 dan WTI naik 3,2% menjadi $1,84.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent akan bertemu pejabat ekonomi utama Tiongkok, Wakil Perdana Menteri He Lifeng di Swiss pada 10 Mei untuk berupaya menyelesaikan sengketa perdagangan yang telah mengancam pertumbuhan konsumsi minyak mentah.
Secara terpisah, Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengumumkan bahwa Inggris telah sepakat untuk menurunkan tarif impor AS menjadi 1,8% dari 5,1%. AS memangkas bea masuk untuk mobil-mobil Inggris tetapi tetap mengenakan tarif 10% untuk sebagian besar barang lainnya.
Di tempat lain, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya - atau OPEC+ - berencana untuk meningkatkan produksi yang dapat menekan harga minyak. Survei Reuters menemukan produksi minyak OPEC turun tipis pada bulan April karena penurunan produksi di Libya, Venezuela, dan Irak lebih besar daripada peningkatan produksi yang dijadwalkan.
Sanksi AS yang lebih ketat terhadap Iran dapat membatasi pasokan dan mendorong harga lebih tinggi. Sanksi terhadap dua kilang minyak kecil China karena membeli minyak Iran membuat mereka kesulitan menerima minyak mentah dan membuat mereka menjual produk mereka dengan nama alternatif, kata sumber kepada Reuters pada hari Kamis.(end/Reuters)